Agama dan Sains: Nabi Musa Membelah Laut Merah


Oleh: Krisnanda

PENDAHULUAN

1.     Latar Belakang

Salah satu kisah yang tertulis dalam Alquran adalah terbelahnya laut saat Nabi Musa menyelamatkan bangsa Israel dari kejaran Firaun. Kisah itu di antaranya ditulis dalam Surat Al Baqarah Ayat 50 dan Surat Yunus Ayat 90.[1] Seperti yang telah tertulis dalam Al-quran Musa dan pengikutnya menyeberangi Laut Merah untuk menghindari

kejaran dari Fir’aun dan bala tentaranya. Atas izin Allah SWT, rombongan Musa berhasil melalui laut yang dalam itu. Laut kembali menutup dan Fir’aun bersama pasukannya pun tenggelam ditelan Laut Merah.[2]

Al-Quran, surat Al-Baqarah (2) ayat 50:

"Dan (ingatlah) ketika Kami membelah laut untukmu (Nabi Musa) sehingga kamu (Nabi Musa dan Bani Israil) dapat Kami selamatkan dan Kami tenggelamkan (Fir'aun dan) pengikut-pengikut Fir'aun, sedang kamu menyaksikan"

Al-Quran, surat Yunus (10) ayat 90 :

Dan Kami selamatkan Bani Israil melintasi laut kemudian Fir'aun dan bala tentaranya mengikuti mereka untuk menzalimi dan menindas (mereka). Sehingga ketika Fir'aun hampir tenggelam dia berkata, "Aku percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Tuhan yang dipercayai oleh Bani Israil dan aku termasuk orang-orang muslim (berserah diri)"

Perpisahan dramatis Laut Merah untuk pelarian bani Israel (bangsa yahudi) adalah keajaiban yang paling spektakuler.

2.     Rumusan Masalah

Berdasarkan sedikit paparan di atas, maka penulis merumuskan rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu; bagaimana pandangan sains tentang terbelahnya laut merah?  

Baca Juga: Berdoalah, Cara Terbaik Agar Keinginan Tercapai

PEMBAHASAN 

Para ilmuwan berbeda pendapat soal lokasi laut terbelah ini. Beberapa ilmuwan percaya bahwa lokasi kemungkinan "keajaiban" itu bukan di Laut Merah tetapi dekat dengan wilayah Delta Nil dimana sungai kuno diyakini telah bergabung dengan laguna (danau di pinggir laut) pantai.

Analisis catatan arkeologi, pengukuran satelit dan peta memungkinkan para peneliti untuk memperkirakan aliran air dan kedalaman di lokasi 3.000 tahun yang lalu. Sekarang para ilmuwan percaya bahwa kisah Nabi Musa membelah laut itu memang benar-benar terjadi. Sebuah simulasi komputer menunjukkan bahwa angin timur yang kuat, meniup selama 12 jam dalam semalam, dapat mendorong air kembali ke perairan dangkal memungkinkan penyeberangan.

Musa dan bangsa Yahudi terjebak di antara laut dan pasukan Fir'aun. Berkat campur tangan Tuhan, angin timur yang kuat berhembus sepanjang malam, membelah air sehingga terbentuknya lintasan jalan dengan dinding air di sisi kiri dan kanannya. Hal ini membuat bangsa Yahudi dapat lolos dari kejaran bangsa Fir'aun dan tentaranya. Ketika Fir'aun dan bala tentaranya mencoba untuk mengejar, air datang menerjang dan menenggelamkan Fir'aun dan bala tentaranya. 

Baca Juga: SIAPKAN DIRI UNTUK RAMADHAN

Sebuah model komputer penggambaran laut digunakan untuk mensimulasikan dampak angin yang kencang terhadap perairan 6 kaki dalamnya. Para ilmuwan menemukan bahwa angin timur yang berhembus dengan kecepatan 63 mil perjam selama 12 jam akan mendorong air kembali baik ke dalam danau dan saluran sungai. Hal ini akan menciptakan sebuah lintasan jalan sepanjang 2 mil dan selebar 3 mil yang berlangsung selama 4 jam. Air benar-benar terpisah dengan disertai adanya dinding air yang tinggi di kedua sisi lintasan jalan tersebut.

A.    Mengenal Ibnu Sina

Pada akhir tahun 1988, seorang  arkeolog yang bernama Ron Wyatt mengatakan bahwa dirinya berhasil menemukan beberapa bekas / bangkai roda dari kereta tempur di dasar laut merah. Menurut penuturan beliau, kereta ini mungkin merupakan bagian dari kereta tempur yang digunakan oleh Firaun saat tenggelam di laut merah saat melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa A.S

Dia juga berkata bahwa ada beberapa penemuan lain yang berhasil didapatnya dan krunya selain bangkai roda tempur di tempat yang sama diantaranya adalah beberapa tulang manusia dan kuda.

Setelah penemuan ini, para ahli kemudian melakukan pengujian di Stockhlom University untuk mengetahui umur dari tulang belulang tersebut dan hasilnya cukup mengejutkan… hasil penelitian menyebutkan bahwa ada beberapa struktur dan kandungan dalam tulang tersebut menunjukkan bahwa kerangka-kerangka tersebut telah berusia 3.500 tahun.. Subhanallah. Seperti yang juga kita ketahui, kejadian pengejaran Firaun terhadap Musa A.S terjadi sekitar 3.500 tahun yang lalu. 

Selain itu, ada suatu benda menarik yang juga berhasil ditemukan, yaitu poros roda dari salah satu kereta kuda yang kini keseluruhannya telah tertutup oleh batu karang, sehingga untuk saat ini bentuk aslinya sangat sulit untuk dilihat secara jelas. Mungkin Allah sengaja melindungi benda ini untuk menunjukkan kepada kita semua bahwa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi2-Nya merupakan suatu hal yang nyata dan bukan merupakan cerita karangan belaka. Di antara beberapa bangkai kereta tadi, ditemukan pula sebuah roda dengan 4 buah jeruji yang terbuat dari emas. Sepertinya, inilah sisa dari roda kereta kuda yang ditunggangi oleh Pharaoh sang raja.

Baca Juga: KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM

Lokasi penyeberangan diperkirakan berada di Teluk Aqaba di Nuweiba. Kedalaman maksimum perairan di sekitar lokasi penyeberangan adalah 800 meter di sisi ke arah Mesir dan 900 meter di sisi ke arah Arab. Sementara itu di sisi utara dan selatan lintasan penyeberangan (garis merah) kedalamannya mencapai 1500 meter. Kecerunan laut dari Nuweiba ke arah Teluk Aqaba sekitar 1/14 atau 4 darjah, sementara itu dari Teluk Nuweiba ke arah daratan Arab sekitar 1/10 atau 6 darjah. Diperkirakan jarak antara Nuweiba ke Arab sekitar 1800 meter. Lebar lintasan Laut Merah yang terbelah diperkirakan 900 meter.

Dapatkah kita membayangkan berapa daya atau tekanan yang diperlukan untuk membelah air laut hingga memiliki lebar lintasan 900 meter dengan jarak 1800 meter pada kedalaman perairan yang rata2 mencapai ratusan meter untuk waktu yang cukup lama, mengingat pengikut Nabi Musa yang menurut sejarah berjumlah ribuan? (menurut tulisan lain diperkirakan jaraknya mencapai 7 km, dengan jumlah pengikut Nabi Musa sekitar 600.000 orang dan waktu yang ditempuh untuk menyeberang sekitar 4 jam).

 Menurut perkiraan, Diperlukan tekanan (gaya per satuan luas) sebesar 2.800.000 Newton/m2 atau setara dengan tekanan yang kita terima Jika menyelam di laut hingga kedalaman 280 meter. Jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, menurut beberapa perhitungan, setidaknya diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konsisten 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam untuk dapat membelah dan mempertahankan belahan air laut tersebut dalam jangka waktu 4 jam. Atau jika kita kaitkan dengan kecepatan angin, maka akan melebihi kecepatan angin pada saat terjadi Hurikan. Atau jika mengacu kepada perhitungan seorang pakar dari Rusia yang bernama Volzinger, diperlukan hembusan angin dengan kecepatan konstan 30 meter/detik (108 km/jam) sepanjang malam.

Daftar Pustaka

Seyyed Hossein Nasr, Sains dan Peradaban di dalam Islam. Trj: J. Mahyudin dari Science and Civilization in Islam. –PUSTAKA: Bandung, 1968.

Sayyed Husein Nasr, Tiga Pemikir Islam (Ibnu Sina, Suhrawardi, dan Ibnu Araby). Tjm. Ahmad Mujahid dari Tsalatsah Hukama Muslim. –Risalah: Bandung. 1986.

Salahudin Husein, Sepintas Mengenal Kiprah ilmuwan Muslim dalam Perkembangan Awal Ilmu Geologi, dikutip dari :

http://reocities.com/BourbonStreet/inn/5330/kolom_geologi/Geolog_Muslim.html

Masmoy, Ibnu Sina Bapak Kedokteran Dunia dikutip dari:

http://masmoi.wordpress.com/2009/12/28/ibnu-sina-bapak-kedokteran-dunia/


[1] http://www.dream.co.id/your-story/bukti-ilmiah-kebenaran-alquran-tentang-terbelahnya-laut-merah-1412117.html

[2] https://hello-pet.com/quiz?id=77446

Comments

Popular Posts