SIAPKAN DIRI UNTUK RAMADHAN



Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. (QS. Al-Hasyr [59]: 18)

Ada seorang mahasiswa yang mengeluh karena melihat hasil ujian yang begitu buruk. Nilai ujian pun tidak ada yang memuaskan dirinya. Kemudian ia bertanya kepada teman karibnya yang kebetulan sedang duduk di depan kantor sekolah “eh, bagaimana hasil ujianmu, bagus - bagus gak?”. Temannya merespon dengan spontan “Allhamdulillah, bagus – bagus sob, apa lagi nilai ujian bahasa Arabku. bagaimana nilaimu, bagus – bagus?”. Ia menjawab “hehehe, hancur sob kurang pintar keknya saya”. Temannya bertanya kembali, “bagaimana dengan persiapanmu menjelang ujian?, sudah maksimal!”. Ia menjawab “belum, gak ada belajar aku sebelum ujian sob, kalau mau belajar bawaannya ngantuk terus.

Dari cerita di atas, kita bisa menarik sebuah kesimpulan bahwa seseorang yang ingin sukses untuk meraih sesuatu, maka ia harus memiliki sebuah persiapan. Tidak ada cerita seorang mahasiswa yang mendapat hasil ujian bagus tanpa dibarengi dengan persiapan. Tidak ada pula cerita seorang mahasiswa yang mendapatkan IPK bagus tanpa dibarengi dengan sebuah persiapan pula. Sehingga persipan merupakan salah satu hal yang paling utama untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan. 

Berbicara tentang persiapan, penulis jadi teringat perkataan seorang dosen public speaking yang dengan tegas dosen tersebut mengatakan kepada seluruh murid yang hadir di kelas “Anda tidak akan bisa menjadi public speaker yang handal jikalau anda tidak pernah berlatih, tidak pernah mempersiapkan apa yang seharusnya anda persiapkan ketika berbicara di depan orang banya”. Penulis mencoba bertanya kepada salah seorang mahasiswa yang sedang duduk di masjid, “mas, menurut mas apa sih arti sebuah persiapan?”. Ia menjawab, “persiapan merupakan penunjang kesuksesan seseorang untuk meraih target tertentu”.

Kita hidup di dunia sebenarnya tidak lepas dari yang namanya persiapan. Segala urusan yang dilakukan tanpa persiapan akan terasa sulit dan berat dalam pelaksanaannya. Mungkin kita sudah mengetahui hasil seseorang yang melakukan sesuatu dengan persiapan dibandingkan dengan seseorang yang melakukan sesuatu pula tanpa persiapan. Bagaimana hasilnya?.

Persiapan Bulan Ramadhan

Hati terasa nyaman ketika mendengar kata “Ramadhan”. Ramadhan adalah bulan mulia, bulan tarbiyah, bulan penuh berkah, yang mengubah segala sesuatu menjadi indah penuh pesona. Bulan dimana dosa - dosa dihapuskan dan pahala dilipat gandakan. Sebuah nikmat yang besar bila kita semua berhasil sampai di bulan Ramadhan. 

Barang tentu kita tidak ingin bulan Ramadhan tahun ini terlewat sia – sia, dan setidaknya kita menyadari bahwa kesempatan tidak datang untuk kedua kali. Maka marilah kita gunakan waktu yang tersisa ini untuk mempersiapkan diri menuju bulan Ramadhan.

Di bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunah seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, beristighfar, shalat tahajud beserta witir, shalat dhuha, dan sedekah. Untuk memudahkan kita melakukan hal itu semua dengan ringan dan istiqamah, kita perlu banyak berlatih dan banyak mempersiapan diri.

Teringat ketika seorang khatib jum`at yang berkhutbah tentang sebuah persiapan menuju bulan Ramadhan. Sang khatib menuturkan bahwa "Abu Bakar Al-Balkhi berkata: Bulan Rajab adalah bulan menanam, bulan Sya’ban adalah bulan menyirami tanaman dan bulan Ramadhan adalah bulan memanen tanaman.
Beliau juga berkata: "Perumpamaan bulan Rajab bagaikan angin, sedangkan perumpamaan Sya’ban bagaikan mendung dan perumpamaan Ramadan bagaikan hujan. Barangsiapa yang tidak menanam di bulan Rajab dan tidak menyiram pada bulan Sya’ban, bagaimana dia akan memanen di bulan Ramadan.

Dari pernyataan di atas sudah jelas, bahwa sebelum kita memasuki bulan Ramadhan kita dianjurkan untuk mempersiapkan segala kebutuhan menjelang datangnya Ramadhan. Baik kebutuhan fisik, maupun kebutuhan lainnya. Apa saja kah yang dapat kita lakukan untuk berlatih dan mempersiapkan diri menyambut bulan Ramadhan?. 

Ada beberapa persiapan menuju bulan Ramadhan, yang penulis kutip dari beberapa buku dan media khusus mengenai Ramadhan, yaitu sebagai berikut:

1. Persiapan Iman

Iman merupakan hal yang mendasar bagi seseorang untuk beribadah. Tampa iman ibadah kita akan sia – sia. begitu pentingnya sebuah iman dalam hidup kita. Maka, sebelum kita memasuki bulan Ramadhan hendaknya kita memperbaiki iman, dengan cara bertaubat kepada Allah Saw untuk meninggalkan perbuatan - perbuatan dosa. Dengan kita bertaubat dengan arti bertaubat secara sungguh – sungguh, kita akan merasa akan kehadiran iman yang kuat dalam diri kita. Sehingga ketika bulan Ramadhan tiba kita mudah untuk melaksanakan ibadah karna Allah swt. Kemudian kita harus memperbanyak doa agar diberi kesempatan berjumpa dengan bulan Ramadhan. Doa merupakan permintaan kita kepada Allah swt, dengan kita berdo`a insya Allah do`a kita akan di ijabah oleh sang Maha mengabulkan do`a. Memperbanyak puasa sunnah, khususnya di bulan Sya’ban agar terbiasa secara jasmani dan rohani. Kita bisa karena terbiasa, puasa juga perlu latihan, perlu pembiasaan, sehingga kita tidak merasa berat ketika menjalankan puasa di bulan Ramadhan nun barakah. 

Menjalin persahabat dengan Al-Qur’an dengan cara membacanya seusai kita shalat dan ketika ada waktu luang. Mendirikan shalat malam dengan melakukan shalat tahajud minimal dua rakaat beserta shalat witir satu rekaat di akhir malam. Kemudian memperbanyak menyebut asma` Allah (dzikir) seusai kita shalat. 

2. Persiapan Ilmu

Persiapan secara ilmu. Rasulullah Saw. Pernah bersabda, "Barang siapa yang menginginkan dunia (mendaptkannya) harus memakai ilmu. Barang siapa yang menginginkan akhirat (mendapatkannya) harus memakai ilmu. Barang siapa yang menginginkan dunia dan akhirat, (mendapatkannya) harus dengan ilmunya." Artinya, kita dianjurkan untuk memiliki pengetahuan mengenai bulan Ramadhan, sehingga kita tidak kerepotan jikalau suatu saat kita menemukan permasalahan mengenai ibadah di bulan Ramadhan. 

Mulai sekarang baca itu buku-buku fiqh tentang puasa ramadhan, silaturahim ke ustadz untuk menanyakan hal-hal yang masih ragu-ragu, sehingga saat Ramadhan datang kita telah siap menghadapinya. Mempelajari rahasia-rahasia, hikmah-hikmah, dan amalan-amalan yang dianjurkan atau harus dilaksanakan di bulan Ramadhan serta mempelajari buku-buku akhlak yang membantu menyiapkan jiwa untuk menyambut bulan Ramadhan. Mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an sebagai persiapan bacaan dalam shalat Tarawih, baik bagi calon imam maupun orang yang shalat tarawih sendirian di akhir malam. 

3. Persiapan Mental

Menyiapkan tekad yang kuat dan sungguh-sungguh untuk beribadah. Tekad yang kuat akan mendorong kita untuk selalu melaksanakan ibadah dengan kesungguhan yang penuh. selanjutnya marilah kita jaga shalat fardu dan memulai melakukan shalat secara berjama’ah di masjid. Kemudian menjaga dan membiasakan sikap lapang dada dan pemaaf. Karena di bulan Ramadhan segala cobaan dan rintangan ada untuk menguji seberapa kuat keimanan kita. kemudian memantapkan niat untuk beramal shalih di bulan Ramadhan dan memulai niat - niat dari sekarang. Seperti, niat bertaubat, niat memperbaiki akhlak, niat berpuasa ikhlas karena Allah swt, niat mengkhatamkan Al-Qur’an, niat shalat tarawih beserta witir, niat memperbanyak amalan sunnah, niat mencari ilmu, niat dakwah, niat membantu menolong dan menyantuni sesama muslim yang membutuhkan, niat memperjuangkan agama Allah, dan sebagainya.

4. Persiapan Jihad Melawan Hawa Nafsu

Nafsu merupakan hal terberat bagi kita untuk fokus beribadah. Terkadang kita sulit mengendalikan nafsu diri. Maka dari sekarang mari kita latih dan kita kekang hawa nafsu dari kebiasaan-kebiasaan buruk dan keinginan hidup mewah, boros, kikir, dan menikmati makanan-minuman yang lezat atau pakaian yang baru di bulan Ramadhan. Membiasakan lisan untuk mengatakan perkataan-perkataan yang baik dan bermanfaat, mencegahnya dari mengucapkan perkataan-perkataan keji, jorok, menggunjing, mengadu domba, dan perkataan-perkataan yang tidak membawa manfaat di akhirat. Mencegah hawa nafsu dari keinginan untuk melampiaskan kemarahan, kesombongan, penyimpangan, kemaksiatan dan kezaliman. Semoga kita bisa mengontrol diri kita dari nafsu – nafsu yang menyesatkan diri.

Ikhtitam

Bulan Ramadhan adalah bulan ampunan, bulan mulia, dan bulan penghapus dosa. Tidak ada seorang muslim yang tidak menginginkan bulan Ramadhan dan tidak ada seorang muslim pula yang tidak menanti kehadirannya. Marilah kita berdoa “Allahumma baarik lanaa fii Rajabi wa Sya’ban waa ballighnaa Ramadhan” semoga dengan do`a ini, kita mendapat keberkahan dan kemudahan untuk menuju bulan Ramadhan. [Amiin ya Rabbal `Alamiin].

Oleh:
Krisnanda

Comments

  1. Gak semua org suka dengar persiapan, kadangpersiapan malah bisa bikin kacau krn sangkin gugupnya. Dansesuatu yg dadakan malah bikin natural dalam melaksanakan sesuatu.

    ReplyDelete

Post a Comment

Thank You

Popular Posts