SEJARAH KEUANGAN DAN PERBANKAN ISLAM DI ASIA TENGGARA


Oleh: Krisnanda

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERBANKAN SYARIAH

Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh

sistem perbankan konvensional. Sejarah perbankan syariah pertama kali muncul di mesir pada tahun 1963.

Pada era 1970-an, usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam sudah menyebar ke banyak negara. Misalnya, Dubai Islamic Bank (1975) dan Kuwait Finance House (1977) di Timur Tengah. Beberapa negara seperti Pakistan, Iran, dan Sudan, bahkan mengubah seluruh sistem keuangan di negara tersebut menjadi nur-bung, sehingga semua lembaga keuangan di negara tersebut beroperasi tanpa menggunakan bunga.

Kini perbankan syariah sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan negara-negara Barat. The Islamic Bank International of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, tepatnya Denmark, tahun 1983.

Di kawasan Asia Tenggara, perbankan Islam juga mendapatkan respon tinggi. Perkara ini dibuktikan dengan meningkatnya penumbuhan institusi keuangan Islam sehingga tahun 2009, yaitu berjumlah 300 perbankan Islam yang ditubuhkan di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara dari pada 500 buah di seluruh dunia.10 Perkembangan perbankan Islam di Asia Tenggara bermula dari pada Al Amanah Bank of Philippine yang merupakan bank Islam di Filipina yang ditubuhkan tahun 1973. Malaysia menubuhkan Bank Islam Malaysia Berhad pada tahun 1983. Pada tahun 1992, Indonesia menubuhkan Bank Muamalat Indonesia. Seterusnya, Malaysia mengumumkan kesediaannya menjadi pusat perkembangan institusi keuangan Islam dunia. Singapura, sebagai sebuah pusat perniagaan di kawasan ASEAN juga turut menawarkan perkhidmatan perbankan Islam, bahkan telah menyatakan kesediaan menjadi pusat keuangan Islam juga.

Baca Juga: KONSEP RASIONALITI DALAM EKONOMI KONVENSIONAL DAN ISLAMI

1. Perbankan di Indonesia 

Indonesia yang sebagian besar penduduknya adalah Muslim membuat negara ini menjadi pasar terbesar di dunia bagi perbankan syariah. Besarnya populasi muslim itu memberikan ruang yang cukup lebar bagi perkembangan bank syariah di Indonesia.

Di Indonesia, bank syariah pertama baru lahir tahun 1991 dan beroperasi secara resmi tahun 1992. Padahal, pemikiran mengenai hal ini sudah terjadi sejak dasawarsa 1970-an. Menurut Dawam Raharjo, saat memberikan Kata Pengantar buku Bank Islam Analisa Fiqih dan Keuangan penghalangnya adalah faktor politik, yaitu bahwa pendirian bank Islam dianggap sebagai bagian dari cita-cita mendirikan Negara Islam.

Namun, sejak 2000-an, setelah terbukti keunggulan bank syariah (bank Islam) dibandingkan bank konvensional antara lain, Bank Muamalat tidak memerlukan suntikan dana, ketika bank-bank konvensional menjerit minta Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) ratusan triliunan akibat negatif spread bank-bank syariah pun bermunculan di Indonesia.

Hingga akhir Desember 2006, di Indonesia terdapat tiga Bank Umum Syariah (BUS) dan 20 Unit Usaha Syariah (UUS).

Fungsi-fungsi bank sudah dipraktikkan oleh para sahabat di zaman Nabi SAW, yakni menerima simpanan uang, memberikan pembiayaan, dan jasa transfer uang. Namun, biasanya satu orang hanya melakukan satu fungsi saja. Baru kemudian, di zaman Bani Abbasiyah, ketiga fungsi perbankan dilakukan oleh satu individu.

Usaha modern pertama untuk mendirikan bank tanpa bunga pertama kali dilakukan di Malaysia pada pertengahan tahun 1940-an, namun usaha tersebut tidak berhasil.Berikutnya, eksperimen dilakukan di Pakistan pada akhir 1950-an.

Namun, eksperimen pendirian bank syariah yang paling sukses dan inovatif di masa modern dilakukan di Mesir pada 1963, dengan berdirinya Mit Ghamr Local Saving Bank.Kesuksesan Mit Ghamr memberi inspirasi bagi umat Muslim di seluruh dunia, sehingga muncul kesadaran bahwa prinsip-prinsip Islam ternyata masih dapat diaplikasi dalam bisnis modern.

Salah satu tonggak perkembangan perbankan Islam adalah didirikannya Islamic Development Bank (IDB, atau Bank Pembangunan Islam) pada tahun 1975, yang berpusat di Jeddah.Bank pembangunan yang menyerupai Bank Dunia (World Bank) dan Bank Pembangunan Asia (Asia Development Bank, ADB) ini dibentuk oleh Organisasi Konferensi Islam (OKI) yang anggota-anggotanya adalah negara-negara Islam, termasuk Indonesia.

Pada era 1970-an, usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam sudah menyebar ke banyak negara. Misalnya, Dubai Islamic Bank (1975) dan Kuwait Finance House (1977) di Timur Tengah. Beberapa negara seperti Pakistan, Iran, dan Sudan, bahkan mengubah seluruh sistem keuangan di negara tersebut menjadi nur-bung, sehingga semua lembaga keuangan di negara tersebut beroperasi tanpa menggunakan bunga.

Kini perbankan syariah sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan negara-negara Barat.The Islamic Bank International of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, tepatnya Denmark, tahun 1983.Di Asia Tenggara, tonggak perkembangan perbankan terjadi pada awal dasawarsa 1980-an, dengan berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad (BIMB) pada tahun 1983.

2. Perbankan di Malaysia

Bank Islam Malaysia Berhard (BIMB) adalah bank pertama di asia tenggara. Bank ini didirikan pada tahun 1983, dengan 30% modal merupakan milik pemerintah federal. Hingga akhir 1999, BIMB telah memiliki lebih dari tujuh puluh cabang yang tersebar hampir di setiap negara bagian dan kota-kota di malaysia. BIMB telah tercatat sebagai listed-public company dan mayoritas sahamnya dikuasai oleh lembaga urusan dan tabungan haji.

Pada tahun 1999, disamping BIMB telah hadir satu bank syariah baru yang bernama bank putera muamallah. Bank ini merupakan anak dari bank bumi putera yang baru saja melakukan marger dengan bank of comerrce.

Di negri jiran ini disamping full pladge islamic banking, pemerintah malaysia memperkenankan juga system islamic window yang memberikan layanan syariah pada bank konvensional.

B. MEKANISME DAN PERKEMBANGAN PERBANKAN DAN KEUANGAN ISLAM DI BEBERAPA NEGARA ASIA TENGGARA

1. MALAYSIA

Malaysia merupakan negara yang terkenal dalam pelaksanaan perbankan syariahnya, dan terdapat hal yang unik dimana Malaysia menggunakan dual banking system dalam perbankanya yaitu  sistem perbankan Islam sebagai alternatif kepada sistem perbankan konvensional dan juga pendekatan kaedah harmonisasi undang-undang syariah dan sivil di dalam sistem perbankan Islam. Kemudahan infrastruktur undang-undang yang lengkap dan menyeluruh dalam sektor perbankan, pasaran modal, sekuriti dan sebagainya menjadi faktor penting kepada kepesatan perkembangan industri perbankan Islam di Malaysia. Dengan system tersebut bisa dikatakan pada tahun 2002 saja Pada 2002 saja  saham aset perbankan Islam telah mencapai 8.9% daripada total aset bank berjumlah RM68 billion dan pada tahun 2004 saham asset perbankan syariah  mencapai ke RM89 billion bersamaan 9.9% daripada total aset bank dan pada Mei 2005 asset perbankan Islam telah mencapai RM113.5 billion. Industri perbankan Islam juga telah menjadi penyumbang besar kepada perkembangan keseluruhan ekonomi negara iaitu hampir 25% daripada keseluruhan pengeluaran negara.

Dan dalam pengembanganya Malaysia memiliki beberapa strategi dalam mengembangkan perbankan syariah diantaranya:

- Pendekatan Dwi Perbankan

Malaysia mempunyai criteria tersendiri dalam melaksanakan perbankan dimana Malaysia mengimplementasikan perbankan islam dan tidak menolak adanya perbankan konvensional. Pendekatan ini mengajak masyarakay untuk menilai perbankan mana yang lebih baik, karna perbankan Malaysia berkembang sangat pesat maka pemerintah Malaysia melaksanakan pendekatan dwi perbankan. Sebagai contoh pesatnya perbankan Malaysia adalah  Sebagai contoh industri perbankan Islam di Malaysia berkembang pada kadar 10 hingga 15 persen  pertahun. sebaliknya, sektor perbankan konvensional yang diwakili oleh bank-bank yang sama berkembang kurang baik dalam perkembangan saham dan pelaksanaanya. Dan hal ini dijelaskan juga mengenai keunggulan ekonomi islam saat krisis yang melanda Asia pada tahun 1997 dan 1998 sektor perbankan Islam di Malaysia terus berkembang sedangkan bank-bank konvensional mencatatkan pertumbuhan negatif. Dalam hal ini perbankan bersaing sehat, sehingga pendekatan dwi fungsi ini mengajak masyarakat untuk menilai.

- Ruang Lingkup Undang-undang

Pada intinya Malaysia mengatur dan melindung aktivitas perbankan baik syariah ataupun konvensional dengan undang-undang yang berlaku di negara tersebut, dalam hal ini undang-undag berperan aktiv dalam membangun perbankan dan lembaga kuangan di Malaysia diantaranya dengan munculnya lembaga majlis penasehat syaria (MPS), yang berkewajiban menasehati perbankan islam mengenai syariah dan mengawasi perbankan syariah agar menepati rukun-rukun dan syarat-syarat syariah mereka dalam oprasional ataupun dalam perniagaan.

- Sokongan Sektor Sekuriti dan Pasaran Modal

Dalam pengembang perbankan syariah, pemerintah melakukan adanya sokongan atau deukungan dari beberapa sector lainya diantaranya sekuritas dan pasar modal, karna dalam hal ini perbankan islam akan sulit berkembang apabila berdiri sendiri. Dan dalam pelaksanaanya pemerintah mengeluarkan undang-undang Bagi memperkemaskan lagi sektor ini, beberapa undang-undang berkaitan telah diperkenalkan yang diantaranya menggariskan peraturan-peraturan berkaitan seperti Akta Suruhanjaya Sekuriti 1993, Akta Industri Sekuriti 1983, Akta Industri Sekuriti (Depositori Pusat) 1991 termasuk Garis Panduan yang dikeluarkan oleh Bank Negara Malaysia seperti Garis Panduan Terbitan Hutang Swasta.

Baca Juga: KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM

2. INDONESIA

Perkembangan perbankan dan keuangan islam diindonesia mulai terlihat sejak lama akan terus berkembang dan akan lebih di minati oleh masyarakat Indonesia, hal ini terlihat oleh bermunculanya bank-bank syariah tahun demi tahun dapat di lihat dalam table dibawah ini:

C:\Users\Rizaldi\Documents\jumlah bank sya.png

Terlihat dalam table diatas perbankan Indonesia semakin merambah dal pembiayaan dalam bank tersebut semakin diminati. Menurut Miranda Gultom sekurang-kurangnya terdapat lima faktor yangmendukung sistem ekonomi dan keuangan syariah di indonesia:

1. Fatwa Majelis Ulama Indonesia bahwa bunga bank adalah riba dan haram.
2. Trend kesadaran Umat Islam yang semakin meningkat, khususnya di kalanganmasyarakat kelas menengah ke atas.
3.Sistem ekonomi syariah berhasil menunjukkan keunggulannya, teruji pada saatkrisis ekonomi.
4.UU Perbankan Syariah akan menjadi payung hukum bagi perbankan syariah diindonesia.
5. Tuntutan integrasi Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang saling menopang.

Telah dirasakan perkembangan perbankan dan lembaga keuangan islam di Indonesia telah mencapai perkembangan yang menggembirakan, dimana sekaligus adanya dorongan dari pemerintah melalui undang-undangnya seperti Undang-Undang No. 7Tahun 1992 tentang Perbankan dan pendirian lembaga-lembaga pengawas pemerintahanya seperti DSN dan OJK. Adapun Dewan syariah nasional yang bertugas sebagai:

Mengawasi Produk-Produk Lembaga Keuangan Syariah agar sesuai dengan Syariah Islam.
Meneliti dan Memberi fatwa bagi produk-produk yang dikembangkan oleh Lembaga Keuangan Syariah. DSN bertugas memberikan rekomendasi para ulama yang akan ditugaskan sebagai Dewan Syariah Nasional pada suatu Lembaga Keuangan Syariah. DSN dapat memberikan teguran kepada Lembaga Keuangan Syariah jika lembaga yang bersangkutan menyimpang dari garis panduan yang telah ditetapkan. Hal ini dilakukan jika DSN telah menerima laporan dari Dewan Pengawas Syariah pada lembaga yang bersangkutan mengenai hal tersebut. Jika lembaga keuangan syariah tersebut tidak mengindahkan teguran yang diberikan, maka. DSN dapat mengusulkan kepada otoritas yang berwenang seperti Bank Indonesia dan Departemen Keuangan, untuk memberikan sanksi agar perusahaan tersebut tidak mengembangkan lebih jauh tindakan-tindakannya yang tidak sesuai dengan syariah.

3. SINGAPURA

Singapura negara kecil yang mayoritas non muslim ternyata mulai menaruh hati kepada perbankan islam, dan hal ini sempat menjadi isu yang tidak bisa di percayai dimana Singapura di hadapan parlemen pada Februari 2005 menyatakan negerinya telah siap sepenuhnya dalam melaksanakan perbankan islam di negaranya. Penegasan serupa kembali dilakukan di hadapan para bankir pada acara Asian Bunker Summit yang digelar di negeri Singa itu, tanggal 15-17 Maret lalu. Singpura pun telah mencatatkan diri sebagai satu-satunya negara anggota IFSB (The Islamic Financial Services Board) yang berpenduduk mayoritas non-muslim. Hal ini yang membuat kaget yang mana singapura yang perekonomiannya berkiblat ke negara barat sudah mendeklarasikan masuknya sebagai anggota IFSB.

KESIMPULAN

Perbankan syariah atau Perbankan Islam adalah suatu sistem perbankan yang dikembangkan berdasarkan syariah (hukum) Islam. Usaha pembentukan sistem ini didasari oleh larangan dalam agama Islam untuk memungut maupun meminjam dengan bunga atau yang disebut dengan riba serta larangan investasi untuk usaha-usaha yang dikategorikan haram, dimana hal ini tidak dapat dijamin oleh sistem perbankan konvensional. Sejarah perbankan syariah pertama kali muncul di mesir pada tahun 1963.

Pada era 1970-an, usaha-usaha untuk mendirikan bank Islam sudah menyebar ke banyak negara. Misalnya, Dubai Islamic Bank (1975) dan Kuwait Finance House (1977) di Timur Tengah. Beberapa negara seperti Pakistan, Iran, dan Sudan, bahkan mengubah seluruh sistem keuangan di negara tersebut menjadi nur-bung, sehingga semua lembaga keuangan di negara tersebut beroperasi tanpa menggunakan bunga.

Kini perbankan syariah sudah menyebar ke berbagai negara, bahkan negara-negara Barat. The Islamic Bank International of Denmark tercatat sebagai bank syariah pertama yang beroperasi di Eropa, tepatnya Denmark, tahun 1983.

Di kawasan Asia Tenggara, perbankan Islam juga mendapatkan respon tinggi. Perkara ini dibuktikan dengan meningkatnya penumbuhan institusi keuangan Islam sehingga tahun 2009, yaitu berjumlah 300 perbankan Islam yang ditubuhkan di kawasan Timur Tengah dan Asia Tenggara dari pada 500 buah di seluruh dunia.10 Perkembangan perbankan Islam di Asia Tenggara bermula dari pada Al Amanah Bank of Philippine yang merupakan bank Islam di Filipina yang ditubuhkan tahun 1973. Malaysia menubuhkan Bank Islam Malaysia Berhad pada tahun 1983. Pada tahun 1992, Indonesia menubuhkan Bank Muamalat Indonesia. Seterusnya, Malaysia mengumumkan kesediaannya menjadi pusat perkembangan institusi keuangan Islam dunia. Singapura, sebagai sebuah pusat perniagaan di kawasan ASEAN juga turut menawarkan perkhidmatan perbankan Islam, bahkan telah menyatakan kesediaan menjadi pusat keuangan Islam juga.


DAFTAR PUSTAKA


Tan Sri Dato' Sri Dr. Zeti Akhtar Aziz. Ucapan Gabenor Bank Negara Malaysia Di Pelancaran AmIslamic Bank Berhad. Menara AmBank, Kuala Lumpur pada 18 Mei 2006.

T.n. 13 Jun 2005. Perbankan Islam Alternatif Berdaya Maju. Utusan Malaysia. Hlm 4.  http://zulkiflihasan.files.wordpress.com/2008/06/book-usim-1.pdf

https://www.academia.edu/7366806/PeluangdanTantanganPerkembanganRegulasiPerbankanSyariahdiIndonesia

http://aisyahsyariah.blogspot.com/2012/10/fungsi-dsn-dewan-syariah-nasional.html

http://marifbudiman.wordpress.com/2009/08/01/memacu-perkembangan-perbankan-syariah/

Comments

Popular Posts