Pengertian Feasibility Study - Studi Kelayakan Bisnis

 
Oleh: Krisnanda

Latar Belakang

Perkembangan dunia bisnis saat ini telah maju sangat pesat. Berbagai bentuk bisnis dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. berbisnis dapat pula dilihat sebagai suatu peluang untuk memperoleh kesejahteraan yang lebih baik lagi dan kegiatan berbisnis dapat dilakukan siapa saja.

Rasulullah SAW juga berbisnis sebelum menjadi nabi dan rasul, dan merupakan seorang pebisnis yang sukses. Begitupun dengan para sahabat yang berbisnis dan bisa memperoleh kesuksesan karena bisnis mereka tersebut. Bisnis terbentuk dari adanya niat dan usaha yang dimiliki seseorang ketika melihat peluang yang bisa menambah kesejahteraan materi baginya. Bisnis sendiri adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisir untuk menghasilkan dan menjual barang dan jasa guna mendapatkan keuntungan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.


Pada era sekarang ini jika seseorang mampu melihat peluang untuk dijadikan prospek bisnis maka dia bisa saja sukses karena bisnis yang ditekuninya. Bisnis atau usaha yang dikembangkan bisa berbentuk perorangan atau kelompok dengan banyak bidang usaha yang bisa menjadi peluang usaha.

Zaman modern saat ini terlihat semua sektor memiliki peluang bisnisnya sendiri, Dari sektor makanan, pakaian, mainan, teknologi dan minuman dan lain-lain. Semua hal tersebut memiliki peluang bisnis masing-masing. tinggal seorang individu saja apakah bisa melihat peluang dari berbagai macam kegiatan ekonomi sehari-hari. Membuat investasi bisnis sama dengan membuka jalan sedikit kepada kesuksesan.

Studi seperti inilah yang akan memberikan gambaran bagi investor, pemerintah, dan pelaku usaha terkait dengan kelangsungan usahanya di masa yang akan datang. Karena tidak ada pelaku usaha yang ingin umur usahanya hanya sebentar. Studi seperti inilah yang akan memberikan penilaian layak atau tidaknya suatu usaha bisnis dilanjutkan ataukah dihentikan sampai disitu saja. Studi yang digunakan oleh pengusahan untuk mengetahui seberapa besar prospek bisnis yang akan dilakukan dikatakan sebagai studi kelayakan bisnis. Studi kelayakan bisnis ini dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai macam aspek-aspek demi mendukung kelangsungan suatu bisnis atau usaha dimasa yang akan datang. Studi inilah yang akan mengantarkan seorang pebisnis sukses dalam melakukan kegiatan usahanya.

Menguji suatu bisnis adalah melihat dari segi kelayakan bisnis tersebut dilaksanakan. Apakah di masa depan dapat memberi peluang ataukah hanya membawa kerugian. Teori ekonomi mengemukakan mengenai studi kelayakan bisnis sebagai langkah atau upaya untuk menentukan layak tidaknya suatu bisnis dikembangkan, atau dilanjutkan.

Rumusan Masalah

Apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis (feasibility study)?

Tujuan

Memahami apa yang dimaksud dengan studi kelayakan bisnis (feasibility study).



Pengertian Feasibility Study

    Definisi studi kelayakan bisnis, yang juga sering disebut studi kelayakan proyek adalah penelitian tentang layak tidaknya suatu proyek (biasanya proyek investasi) dilaksanakan dengan sukses dan berhasil menguntungkan. Istilah proyek mempunyai arti suatu pendirian usaha baru atau pengenalan sesuatu baru (barang maupun jasa) yang baru ke dalam suatu produk mix yang sudah ada selama ini.

    Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan.

    Studi kelayakan bisnis juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah di masa yang akan datang. Sihingga dapat meminimakan kemungkinan melesetnya hasil yang ingin dicapai dalam suatu investasi. Dengan kata lain, studi kelayakan bisnis akan memperhitungkan hal – hal yang akan menghambat atau peluang investasi yang akan dijalankan. Jadi dengan adanya studi kelayakan bisnis minimal dapat memberikan pedoman atau arahan kepada usaha yang akan dijalankan nantinya.

    Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemerkasa bisnis atau pelaku bisnis, tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lain. Berikut pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan:  a). Pihak investor, b). Pihak  kreditor, c). Pihak manajemen perusahaan, d). Pihak pemerintah dan masyarakat, f). Bagi tujuan pembangunan ekonomi.


Manfaat Studi Kelayakan Bisnis

Hasil dari studi kelayakan bisnis adalah laporan tertulis. Isi laporan kelayakan bisnis menyatakan bahwa suatu rencana bisnis layaj direalisasikan. Namun bisa saja terjadi ada pihak – pihak tertentu yang memerlukan laporan tadi sebagai bahan masukan utama dalam rangka mengkaji ulang untuk turut serta menyetujui atau sebaliknya menolak laporan kelayakan tadi sesuai dengan kepentingannya. Mungkin saja terjadi bahwa hasil studi kelayakan yang telah dinyatakan layak ternyata pada akhirnya tidak terlaksana. Hal ini misalnya dapat disebabkan oleh pengambilan keputusan akhir yang mneolak karena adanya intervensi pihak lain yang merasa kepentingannya tidak terpenuhi.

Terlepas dari persoalan diatas, pihak – pihak yang membutuhkan laporan studi kelayakan bisnis itu dapat dijelaskan sebagai berikut:

Pihak Investor: Jika hasil studi kelayakan yang telah sibuat ternyata layak direalisasikan, pemenuhan kebutuhan akan oendanaan dapat mulai dicari. Mislanya dengan mencari investor atau pemili modal yang mau turut serta menambahkan modalnya pada proyek yang akan dikerjakan itu. Sudah tentu calon investor ini akan mempelajari laporan studi kelayakan bisnis yang telah dibuat karena calon investor mempunyai kepentingan langsung tentang keuntungan yang akan diperoleh serta jaminan keselamatan atas modal yang akan ditanamkan.

Pihak Kreditor: Pendanaan proyek dapat juga dipinjamkan dari bank. Pihak bank, sebelum memutuskan untuk memberikan kredit atau tidak, perlu mengkaji ulang studi kelayakan bisni yang telah dibuat termasuk mempertimbangkan sisi – sisi lain, misalnya bonafitas dan tersedianya agunan yang dimiliki perusahaan.

Pihak Manajemen Perusahaan. Studi kelayakan bisnis dapat dibuat oleh pihak eksternal perusahaan maupun pihak internal perusahaan (sendiri) terlepas dari siapa yang membuat, pembuatan proposal ini merupakan upaya dalam rangka merealisasikan ide proyek yang ujung – ujungnya bermuara pada peningkatan usaha untuk meningkatkan laba perusahaan. Sebagai pihak yang menjadi projek leader, sudah tentu pihak manajemen perlu memperlajari studi kelayakan itu, misalnya dalam hal pendanaan, berapa yang dalokasikan dari modal sendiri, rencana pendanaan dari investor dan dari kreditor.

Pihak pemerintah dan masyarakat: Penyusunan studi kelayakan bisnis perlu memperhatikan kebijakan – kebijakan yan telah ditetapkan oleh pemerintah karena bagaimanapun pemerintah dapat secara langsung maupun tidak langsung memperngaruhi kebijakan perusahaan. Penghematan devisa negara penggalakan ekspor nonmigas dan pemakaian tenaga kerja massal merupakan contoh – contoh kebijakan pemerintah disektor ekonomi. Proyek – proyek bisnis yang membantu kebijakan pemerintah inilah yang diprioritaskan untuk dibantu, misalnya dengan subsidi dan keringanan lain.

Bagi tujuan pembangunan ekonomi: dalam menyusun studi kelayakan bisnis perlu juga dianalisis manfaat yang akan didapat dan biaya yang akan ditimbulkan oleh proyek terhadap perekonomian nasional.baspek – aspek yang perlu dianalisis untuk mengetahui biaya dan manfaat tersebut antara lain ditinjau dari aspek Rencana Pembangunan Nasional, distribusi nilai tambah pada seluruh masyarakat, nilai investasi per tenaga kerja, pengaruh sosial, serta analisis kemanfaatan dan beban sosial. Jadi, jelas bahwa studi kelayakan bisnis yang dibuat perlu dikaji demi tujuan – tujuan pembangunan ekonomi nasional.

Tahapan Studi Kelayakan Bisnis

Dalam melaksanakan studi kelayakan bisnis, ada beberapa tahapan studi yang hendak dikerjakan. Tahapan – tahapan yang disajikan dibawah ini bersifat umum.

Penemuan Ide. Produk yang akan dibuat haruslah dipotensi untuk laku dijual dan menguntungkan. Oleh karena itu, penelitian terhadap kebutuhan pasar dan jenis produk dari proyek harus dilakukan. Penelitian jenis produk dapat dilakukan dengan kriteria – kriteria bahwa suatu produk dibuat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang masih belum dipenuhi, memenuhi kebutuhan manusia tetapi produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk tersebut belum ada, dan untuk mengganti produk yang sudah ada dengan produk lain yang mempunyai nilai lebih.

Sedangkan mengenai kebutuhan pasar, hasil penelitian yang diharapkan adalah bahwa produk yang akan dihasilkan dapa dijual di pasar yang cukup sehat (permintaan yang cukup baik dalam jangka panjang). Selanjutnya untuk menghasilkan ide proyek tadi, perlu dilakukan penelitian yang terorganisasi dengan baik serta dukungan sumber daya yang memadai. Jika terdapat ide proyek lebih dari satu, maka yang dipilih oleh pengambil keputusan biasanya tergantung pada tiga faktor, pertama bahwa ide proyek cocok dengan kata hatinya, kedua bahwa pengambilan keputusan akan mampu melibatkan diri dalam hal – hal yang sifatnya teknis, dan ketiga, keyakinan akan kemampuan proyek untuk menghasilkan laba. Jadi, walaupun terdapat lebih dari satu proyek, pada gilirannya yang dipilih adalah yang sesuai dengan prioritasnya.

Catatan: Jika terdapat cukup banyak ide yang mendorong pembisnis untuk melaksanakan suatu usaha di bidang rental, pengambil keputusan akan menentukan satu atau beberapa ide proyek yang lolos setelah dipilih adalah ide mengenai bisnis rental gaun pengantin, rental otor, dan rental kompter.

Tahapan penelitian. Setelah ketiga ide proyek terpilih, selanjutnya dilakukan penelitian yang lebih mendalam dengan memakai metode ilmiah. Dimulai dengan mengumpulkan data, lalu mengolah data berdasarkan teori – teori yang relevan, mengenai analisis dan menginterpretasikan hasil pengolahan data dengan alat – alat analisis yang sesuai, menyimpulkan hasil sampai pada pekerjaan membuat laporan hasil penelitiab tersebut. Aspek aspek apa saja yang dinilai dapat dilihat pada sub – bab setelah ini.

Catatan: berdasarkan contoh di atas, telah ditentukan tiga macam ide proyek. Selanjutnya ketiga ide proyek dikaji melalui aspek – aspeknya secara cukup luas dan mendalam untuk mendapatkan masukan untuk mengevaluasi ide – ide tersebut.

Tahapan evaluasi. Ada tiga macam evaluasi. Pertama, mengevaluasi suslan proyek yang akan didirikan; kedua, mengevaluasi proyek yang sedang dibangun; dan ketiga, mengevaluasi bisnis yang sudah dioperasikan secara rutin. Evaluasi berarti membandingkan sesuatu dengan satu atau lebih standar atau kriteria, di mana standar atau kriteria ini dapat bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Hal yang dibandingkan dalam evaluasi bisnis adalah seluruh ongkos yang akan ditimbukan oleh usulan bisnis serta manfaat atau benefit yang dipraktikan akan diperoleh.

Catatan: setelah dilakukan evaluasi terhadap ketiga ide proyek tersebut, misalkan ternyata hanya ada dua ide yang dianggap fisibel, yaitu rental motor dan rental komputer.

Tahap Penggurutan Usulan yang Layak. Jika terdapar lebih dari satu usulan rencana bisnis yang dianggap layak dan terdapat keterbatasan yang dimiliki manajemen untuk merealisasikan semua rencana bisnis tersebut, misalnya keterbatasan dana, maka perlu dilakukan pemilihan rencana bisnis yang dianggap paling penting direalisasikan. Sudah tentu yang diperioritaskan adalah rencana bisnis yang mempunyai skor trertinggi jika dibandingkan dengan usulan yang lain berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditentukan.

Tahap Rencana Pelaksanaan. Setelah rencana bisnis dipilih untuk direalisasikan, perlu dibuat rencana kerja pelaksanaan pembangunan proyek. Mulai dari menentukan jenis pekerjaan, waktu yang dibutuhkan utuk  tiap jenis pekerjaan, jumlah dan kualifikasi tenaga pelaksana, tersedia dana dan sumber daya lain, kesiapan manajemen, dan lain – lain.

Tahap pelaksanaan. Setelah semua persiapan yang harus dikerjakan selesai, tahap berikutnya adalah merealisasikan pembangunan proyek tersebut. Kegiatan ini membutuhankan manajemen proyek. Jika proyek selesai dikerjakan, tahap berikutnya adalah melaksanakan operasional bisni ini secara rutin. 

Dalam operasional ini, perlu kajian – kajian untuk mengavaluasi bisnis, yaitu dari fungsional keuangan, pemasaran, produksi/operasi, SDM, dan manajemennya agar selalu bekerja secara efektif dan efisien dalam rangka meningkatkan laba operasional perusahaan. Hasil evaluasi dapat dijadkan sebagai feedback bagi perusahaan untuk selalu mengkaji ulang proses bisnis ini secara terus menerus.

Penutup

Studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis yang tidak hanya menganalisis layak atau tidaknya bisnis dibangun, tetapi juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. 

Studi kelayakan bisnis tidak hanya diperlukan oleh pemerkasa bisnis atau pelaku bisnis, tetapi juga diperlukan oleh beberapa pihak lain. Berikut pihak-pihak yang membutuhkan studi kelayakan dengan berbagai kepentingan: a). Pihak investor, b). Pihak  kreditor, c). Pihak manajemen perusahaan, d). Pihak pemerintah dan masyarakat, f). Bagi tujuan pembangunan ekonomi.


Daftar Pustaka

Husein Umar, Studi Kelayakan Bisnis, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007).

Juhanis, Manajemen Kewirausahaan Islam (Cet. I; Makassar: Alauddin University press, 2014).

Jumingan, Studi Kelayakan Bisnis: Teori dan Pembuatan Proposal Kelayakan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).

Kasnir dan Jakfar, Studi Kelayakan Bisnis, Edisi kedua, cet. ke-4, ( Jakarta: Kencana, 2007).

Comments

Popular Posts