Jenggot adalah Perhiasan Lelaki dan Merupakan Kesempurnaan Ciptaan

بسم الله الرحمن الرحيم

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

اَلْحَمْدُ الِلهِ اَلْحَمْدُ الِلهِ الَّذِى هَدَانَا لِهَذَا وَمَاكُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلآ اَنْ هَدَانَا اللهُ

أَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ إِلَّا للهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ 

Alhamdulillah, di hari yang berbahagia ini, kita masih bisa merasakan nikmat yang telah Allah berikan kepada kita, baik nikmat rohani maupun nikmat jasmani. Sehingga, dikesempatan kali ini kita masih dapat berkumpul bersama

, saling bermuajjahah di ruangan yang berbahagia ini.

Dan tak lupa pula, shalawat beriringkan salam marilah senantiasa kita hadiahkan kepada baginda kita, nabi besar Muhammad SAW, semoga dengan kita selalu bershalawat kepadanya, kita termasuk golongan orang-orang yang mendapat syafaatnya di hari kelak nanti. Amiin...

Baca Juga: KONSEP RASIONALITI DALAM EKONOMI KONVENSIONAL DAN ISLAMI

Allah subhanahu wa ta`ala berfirman dalam al-Qur`an:


وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيرًا

 “Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.” (QS An Nisâ’: 115).

Allah ta’ala juga berfirman


وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا، وَاتَّقُوا اللَّهَ، إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Ambillah apa yang datang dari Rosul, dan tinggalkanlah apa yang dilarangnya! Dan takutlah kalian kepada Allah, karena sesungguhnya Allah itu Maha Keras siksa-Nya (al-Hasyr: 7).

Hadirin yang berbahagia, Ayat ini menyuruh kita untuk menjalankan semua tuntunan Rosul -shollallohu alaihi wasallam-, sekaligus memerintah kita untuk meninggalkan semua larangan beliau. Dan sebagaimana kita tahu dalam kaidah ushul fikih, bahwa “setiap perintah dalam Alqur’an dan Sunnah, itu menunjukkan suatu kewajiban, kecuali ada dalil khusus yang merubahnya”.

Baca Juga: KONSEP DASAR EKONOMI ISLAM

Sehingga ayat ini secara tidak langsung, mewajibkan kita untuk memelihara  jenggot, Mengapa? Karena banyaknya perintah dari Rosul ­-shollallohu alaihi wasallam-, untuk memelihara jenggot, dan setiap perintah beliau itu menunjukkan kewajiban, kecuali, ada dalil khusus yang merubahnya.

Allah ta’ala berfirman:

فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Maka hendaklah mereka yang menyalahi perintah Rosul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa adzab yang pedih (an-Nur: 63).

Dalam ayat ini, Allah memperingatkan hamba-Nya; jika mereka melanggar perintah Rosul -shollallohu alaihi wasallam-, maka Dia akan menimpakan cobaan dan adzab yang pedih kepada mereka. Dan diantara perintah beliau adalah perintah memanjangkan jenggot. Itu berarti ayat ini secara tidak langsung memperingatkan kita untuk tidak memangkas jenggot.

Allah ta’ala berfirman:

قَالَ يَبْنَؤُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِ

Dia (Nabi Harun) menjawab: “Wahai putra ibuku! Janganlah engkau pegang jenggotku, jangan pula kepalaku!”

Selain dengan adanya dalil-dalil yang menganjurkan kita untuk memanjangkan jenggot, Imam Nawawi rahimahullah dan yang lain pun berkata:

• Jenggot adalah perhiasan laki-laki dan merupakan kesempurnaan ciptaan.

• Dengan jenggot, Allah membedakan antara laki-laki dan perempuan dan termasuk tanda-tanda kesempurnaan, maka mencabut pada awal tumbuhnya adalah menyerupai anak laki-laki yang belum tumbuh jenggotnya dan merupakan kemungkaran yang besar.

• Demikian juga mencukur, menggunting, atau menghilangkan dengan obat penghilang rambut termasuk kemungkaran yang paling jelas dan kemaksiatan yang tampak nyata, menyelisihi perintah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam serta terjerumus kepada perkara yang Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam melarangnya.

Hadirin yang saya hormati, saya memiliki sebuah cerita tentang pengalaman mengenai jenggot.  Dulu ada salah satu teman saya yang memanjangkan jenggotnya, karena teman saya tersebut masih muda dan sedikit lebih muda dari usia saya, maka saya dan teman-teman yang lain pernah menjulukinya si kambing. Udah pada tahu kan bahwa jenggot itu identik dengan kambing jantan, makanya saya dan teman-teman sepakat memberi julukan si kambing pada teman saya yang berjenggot tersebut. Astagfirullahhil adzim… Ini tidak baik untuk ditiru. Tidak boleh menjuluki seseorang dengan perumpamaan binatang atau hal buruk lainnya.

Beberapa hari kemudian, saya membaca salah satu novel karya Kang Abik (Habiburrahman El Zhirazy) dan dalam novel tersebut ada beberapa baris kalimat yang membahas tentang memanjangkan jenggot. Dalam buku tersebut ternyata para peneliti di Amerika Serikat dan Eropa pernah mengkaji jenggot yang identik dengan umat muslim timur tengah tersebut. Dari hasil risetnya tersebut ditemukan penemuan yang sangat menakjubkan. Salah satu hasil dari penemuan tentang jenggot ini adalah:

  • Jenggot mempunyai fungsi untuk mengontrol kandungan minyak diwajah.
  • Satu helai jenggot, maka disekitarnya akan tumbuh jenggot halus.
  • Satu helai jenggot bermanfaat untuk menyerap lebih dari satu unsur yang menyebabkan wajah terlihat kusam.
  • Membutuhkan waktu yang lama untuk memanjangkan jenggot kembali setelah dipotong.
  • Selain itu, orang yang memanjangkan jenggot biasanya lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.

Itulah beberapa hasil riset para peneliti Amerika serikat dan Eropa tentang jenggot. Subhanallah.

Nabi Muhammad pun pernah menganjurkan ummatnya untuk memelihara jenggot, hal ini digambarkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dalam hadist tersebut Rasulullah SAW bersabda “Cukurlah kumis dan peliharalah jenggot.” (HR. Muslim). Sebenarnya ada sekitar tujuh puluhan hadist yang membahas tentang jenggot dan kumis ini baik yang bersumber jelas ataupun samar-samar. Dan dari hadist diatas bisa ditarik kesimpulan bahwa jenggot itu mempunyai banyak manfaat.

Bahkan dinegeri Arab sana jenggot di identikkan dengan karakter pria sejati sehingga tidak heran jika ada pria yang tidak berjenggot atau berkumis (wajahnya mulus) di panggil dengan sebutan Amrod yang biasanya sering dijadikan objek kaum Luth. (Benar tidaknya saya juga belum tahu pasti, soalnya belum pernah menginjakkan kaki di Negeri Arab).

Hadirin wal hadirat yang dirahmati Allah, beginila sebagai umat Islam, kita dianjurkan untuk menjalankan semua tuntunan Rosul salah satunya adalah anjuran untuk memanjangkan jenggot. Mungkin cukup sekian dari saya, semoga kita termasuk kedalam orang yang bertakwa dan menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Semoga Allah selallu melindungi kita semua. Amiin.

و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Baca Juga: Berdoalah, Cara Terbaik Agar Keinginan Tercapai

Comments

Popular Posts