KESADARAN ADALAH KUNCI KESUKSESAN


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ وَمَنْ يَتَّبِعْ خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهُ يَأْمُرُ بِالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَوْلا فَضْلُ اللَّهِ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَتُهُ مَا زَكَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ أَبَدًا وَلَكِنَّ اللَّهَ يُزَكِّي مَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan

yang keji dan yang mungkar. Kalau tidak ada karunia dan rahmat Allah untukmu, tak ada seorang pun di antaramu yang suci sama sekali, tetapi Allah menyucikan orang yang Ia kehendaki. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” (QS an-Nuur [24] : 21)

Sudah benarkah “jalan” kita ?. “Perjalanan” benar atau tidak ini adalah sebuah pilihan dalam kehidupan kita. Kita berfikir bahwa kita hidup di dunia hanya semata-mata untuk mencapai kemakmuran dunia dan akhirat. Mencapai kemakmuran dunia dan akhirat artinya kita menganggap diri kita sebagai kendaraan yang bertujuan untuk membawa ke tempat yang kita inginkan. Dalam halnya kendaraan, kita melihat berbagai macam jenis dan bentuk kendaraan, ada yang terbang di udara (pesawat), mengapung di air (kapal laut), dan berjalan di darat (mobil dll). Pada hakikatnya kendaraan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai tempat yang diinginkan. Namun kita tidak mengetahui bahwa kendaraan-kendaraan itu ada yang tersesat dan ada yang mengalami kecelakaan dan akhirnya tidak sampai tujuan.

 Terbuai di Jalan yang Sesat

“Kurangannya kesadaran membuat hidup ini terasa hampa” mengapa penulis berpendapat seperti itu ? karena penulis beranggapan semakin kita berada dalam ketidak sadaran kita selalu merasa hidup ini seperti halnya bermain game yang bertujuan untuk bersenang-senang saja. Ketika kita memenangkan sebuah game kita merasa bangga dan penuh dengan kegembiraan. Tetapi, ketika kita kalah kita malah merasa bahwa diri kita tidak berguna, dan akhirnya kecewa padahal game itu hanya lah sebuah permainan untuk menghibur penggunanya.

Nah, perlu kita ketahui bahwa dalam kehidupan ini juga perlu kesadaran, kalau kita melihat keadaan kedua orang tua kita yang menanti sebuah kesuksesan dari sang buah hati, pasti tertanam dibenak kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang diberikan kepada kita dan mau melakukan apa saja untuk menyenangkan hati mereka. Kita lihat, apakah selama ini kepercayaan yang telah diberikan oleh kedua orang tua kepada kita sudah sesuai dengan yang diharapkan? tentu sudah tergambar di benak kita. Kita perlu sadar, kita dapat membedakan jalan mana yang tepat dan baik bagi kita dan jalan mana yang malah menyesatkan kita.

Kita perlu mengusir sesuatu yang ada di dalam diri kita, yang pada akhirnya membuat diri ini senantiasa berkecambuk ke dalam perbuatan atau tindakan yang buruk. Kita juga perlu mengusir sesuatu yang ada di depan mata kita, yang akan membuat kita hina di hadapan Allah SWT, dan dapat berujung merusak diri karena kita tidak menjaga pandangan kita. Dan kita juga perlu mengusir sesuatu yang ada di kaki kita, dimana kaki ini akan mengajak kepada tempat yang penuh dengan kemaksiatan dan terjerumus dalam lingkaran setan. 

Dengan demikian kita tidak terbuai kedalam rute yang sesat dalam arti tersesat ke dalam langkah setan untuk menjerumuskan manusia ke dalam kesesatan. Karena langkah adalah jarak antara dua kaki sewaktu kita berjalan menuju suatu tempat, tetapi bila tidak disadari, langkah demi langkah dapat membawa kita kepada hal-hal yang berbahaya dan dapat membahayakan diri dan orang lain. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam mengambil langkah hidup, karena setan pada mulanya hanya mengajak melangkah selangkah demi selangkah, kemudian dilanjutkan dengan langkah lain sampai menuju kesesatan dan dengan begitulah cara setan menyesatkan manusia ke dalam kesesatan yang keji. Wallahu`alam.

Kesadaran adalah Jalan Menuju Sukses

Apakah dengan kesadaran bisa menuju kesuksesan ?. “Ya, benar”, karena tanpa kesadaran, seseorang akan hanyut dan terjerumus kedalam hal buruk dan berbau maksiat. Karena, bahwa sejatinya manusia, senang dengah yang enak – enak, tanpa memikirkan dampak negatifnya. Maka, sadar lah jika ingin sukses.


Comments

Popular Posts