Pengalaman di Indonesia Youth Culture Exchange (IYCE) Thailand 2016


Oleh Krisnanda

Sebelum memulai cerita singkat ini, penulis ingin mengucapkan “ribuan terimakasih” kepada seluruh panitia Escape.id yang telah berjuang penuh untuk kesuksesan program yang dirancang begitu indah ini.

Indonesia Youth Culture Exchange (IYCE) 2016, merupakan program yang meiliki tujuan untuk saling berbagi pengalaman tentang budaya antara pelajar Indonesia dan pelajar Thailand. Selain itu, IYCE 2016 juga memiliki tujuan mulia yaitu memberikan dampak positif pada masyarakat disana

, para pelajar Indonesia akan belajar langsung tentang tata cara kehidupan penduduk lokal, serta ikut perpartisipasi dalam kegiatan seluruh penduduk disana untuk mendapatkan ilmu baru, pengalaman berharga, dan memberikan dampak positif langsung kepada masyarakat Thailand. Tidak ada kata yang bisa penulis berikan selain ungkapan bahwa “kalian adalah pemuda/i terbaik Indonesia”.

Pelajar Indonesia dari Sabang – Marauke

Tanah batak yaitu Medan, Sumatra Utara adalah tanah kelahiran penulis. Ibu dan bapaknya adalah seorang pedagang, memiliki penghasilan yang tidak begitu besar untuk mampu menyekolahkan anaknya ke jenjang perkuliahan. Namun semangat dan do`anya menghasilkan suatu keajaiban yang tidak disangka. Anak yang ingin sekali merasakan bangku kuliah itu pun berhasil mendapatkan beasiswa penuh di salah satu universitas swasta bergengsi di Indonesia.

Singkat cerita, selama ia menempuh pendidikan di bangku kuliah, ia mulai berani bermimpi untuk bisa keluar negri dalam suatu program internasional walau tak tau kapan mimpi itu akan terwujud. Ia pun berusaha untuk mewujudkan mimpinya itu. Hingga pada suatu kesempatan di tahun 2016, mimpinya menjadi kenyataan. Ia menjadi salah satu peserta Indonesia Youth Culture Exchange yang akan dilaksakan di Thailand.

Pada 22 Januari 2016, waktu pelaksanaan program tersebut pun tiba, ia memberanikan diri berangkat ke Jakarta sendiri. Pukul 05:00 WIB, tiba lah ia di Jakarta tepatnya di bandara Internasional Soekarno – Hatta. Ia pun masuk ke bandara dan mencari mushollah untuk tempat istirahat. Tepat pada pukul 08:00 WIB, ia pun bertemu dengan peserta – peserta IYCE lain yang bersal dari berbagai daerah di Indonesia yang siap mengenalkan Indonesia kepada dunia.

Memberanikan diri untuk menyapa satu persatu dari orang – orang hebat dengan penuh gairah. Namun, dalam hati kecil ia “minder” dan merasa tidak pantas berada di antara mereka yang sekilas dipandang, terlihat kumpulan orang hebat yang banyak meraih prestasi dan menginspirasi. Walau begitu, ia tetap berusaha untuk memantaskan diri dan mampu berbaur dengan mereka, para pelajar Indonesia yang berasal dari berbagai daerah Indonesia.

Dari pertemuan awal ini lah, ia bersemangat untuk mengenal mereka lebih jauh lagi lewat program IYCE ini. Ia tidak meyangka seberapa beruntung dirinya dapat mengenal mereka bak keluarga yang selalu menginspirasi hidupnya.

Dari pertemuan ini, ia mengerti bahwa Indonesia banyak memiliki pemuda – pemudi hebat tersebar di daerah yang siap membela tanah airnya. Pemuda yang akan menjaga dan melindungi tanah air dengan berbagai cara.

Thailand dan Keluarga Baru

Indonesia adalah bangsa yang kaya akan suku dan budaya. Kekayaan itu harus kita syukuri dan dijaga dengan baik. Untuk menjaga kekayaan itu, maka rasa nasionalisme sangat penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk bisa menjadi bangsa yang maju, disegani negara lain, aman, damai, adil, makmur, dan sejahtera.

Untuk menjaga kekayaan tersebut, prongram IYCE merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat mendukung untuk menumbuhkan rasa nasionalisme yang menjadikan pelajar Indonesia semakin cinta akan tanah airnya. Banyak sekali ilmu dan pengalaman yang di dapat dari program ini, diantaranya sebagai berikut:

a. Keluarga Baru di Sukhothai, Thailand

Keluarga adalah bagian paling penting dalam hidup ini. Pada kegiatan ini, kami para peserta tinggal bersama host family di Sukhothai. Perjalanan menuju desa ini sangat jauh dan cukup menyita banyak waktu kami. Selama perjalanan menuju desa Shukhothai menggunakan bus, penulis merasa gelisah karena tak kunjung sampai.

Dari perasaan gelisah itu lah penulis mulai bangkit dari tempat duduk bus dan mulai berjalan menelusuri peserta yang dapat diajak ngobrol. Tapi para peserta lain pada lelah, dan saya mendadak hilang nafsu ngobrol. Jadi selama di dalam bus, saya hanya memandang keindahan perjalanan saja.

Terlihat di sepanjang jalan menuju desa terdapat tumbuh – tumbuhan yang menyegarkan mata. Penulis ingin sekali keluar dari bus dan mengambil fhoto di tempat itu. Tapi tak mungkin bisa, karena kalau keluar bakalan ditinggal sama supirnya. Singkat cerita, salah satu panitia mengumumkan bahwa jarak tempuh menuju desa tinggal 4-5 KM lagi. Seisi bus mulai bersuara seakan tidak sabar untuk tiba di desa Sukhothai. Tidak lama kemudia, kami pun sampai dan disambut hangat oleh masyarakat desa. Di desa ini kami para pelajar Indonesia mengikuti seluruh kegiatan masyarakat dalam kegiatan sehari – hari. Tak itu pula, kami juga diberikan tempat tinggal beserta keluarga yang penyayang.

Kami disuguhi berbagai macam khas desa Sukhothai, dan kami merasakan kenikmatan itu. Namun di lain sisi, kami rindu akan masakan Indonesia. Pedas, manis, dan asin nya masakan Indonesia tetap tidak ada bandingannya.

Kami baru sadar, ketika kami jauh dari Indonesia, kami baru mengerti bahwa Indonesia adalah rumah kami, tanah air kami, yang tidak bisa kami lupakan.

b. Project Presentation

Selama di desa Shukhothai, kami dipelihatkan dengan berbagai tempat wisata, kebun, bisnis, dan budaya khas desa Shukhothai. Setelah kami melihat keindahan desa tersebut kami pun membuat suatu projek dengan melihat potensi Indonesia untuk dikembangkan dengan mencontoh hal – hal baik dari desa Sukhotai ini. Kami merasa senang dan bangga bisa mengetaui banyak tentang desa Sukhothai. Dan semoga apa yang baik dapat kita aplikasikan kepada bangsa kita Indonesia.

c. Mengenalkan Budaya Indonesia

Mengenalkan budaya bangsa kita kepada negara lain adalah bentuk kecintaan kita kepada tanah air. Kami para peserta menampilkan beberapa budaya khas Indonesia kepada seluruh masyarakat desa Sukhothai. Karena pada program IYCE memberikan kewajiban kepada peserta untuk menampilkan tarian budaya Indonesia yang nantinya akan meningkatkan nilai pemahaman masyarakat asing terhadap Indonesia. Kami menampilkan budaya Indonesia ketika welcoming party.

Ketika pelajar Indonesia menampilkan budaya Indonesia, para penonton dari kalangan masyarakat Thailand sangat terhibur dan tidak sedikit dari mereka yang ikut mempraktekan salah satu kebudaya Indonesia yang ditampilkan pada acara tersebut. Kami merasa senang dapat mengenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Thailand dan kami merasa bangga dengan Indonesia yang kaya akan budayanya. Semoga kekayaan itu tetap terjaga dengan baik.

d. Mengenal Indonesia dari kacamata KBRI, Bangkok

Pada kesempatan yang berbahagia ini, setelah kami meninggalkan desa Shukhotai, kami pun melanjutkan perjalanan ke kota Bangkok. Disana kami diundang untuk berkunjung ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) yang ada di Bangkok, Thailand. Disana kami saling berdiskusi berbagi ilmu baik dari pihak KBRI Bangkok maupun dari para peserta sendiri mengenai kebudayaan dari Indonesia-Thailand. Kami banyak sekali mendapatkan pengetahuan baru mengenai Indonesia – Thailand, baik dari pariwsatanya, infrastruktur, SDM, hingga masalah – masalah yang dihadapi oleh Indonesia. Kami merasa sangat beruntung dapat melakukan diskusi yang menurut penulis sangat bermanfaat ini. Semoga dengan adanya diskusi ini, kami dapat membantu Indonesia dalam mengatasi masalah – masalah yang dihadapai terutama tentang pariwisata.

Setelah melakukan diskusi di KBRI Bangkok, kami akan mengenalkan Indonesia terkhusus pada bidang pariwisata kepada negara lain lewat media sosial. Dengan membagikan postingan – postingan mengenaik keindahan alam Indonesia diharap pengunjung pariwisata Indonesia dapat meningkat pesat.

e. Melihat Indonesia di Thammasat University, Bangkok

Kami mendapatkan kesempatan baik yaitu dapat berkunjung ke kampus Thammasat. Kami kagum dengan mahasiswa disana yang mahir sekali dalam berbahasa Indonesia. Di sana kami saling berbagi ilmu terkait Indonesia – Thailand. Di kampus ini, kami juga mendapatkan kesempatan belajar bahasa Thailand. Kami diajarkan oleh seorang mahasiswa menggunakan bahasa Indonesia untuk mengajari kami bahasa Thailand.

Itu menurut penulis sangat luar biasa. Dan kami banggga dengan Indonesia. Selain itu kami juga mendapatikan mentor dari mahasiswa kampus tersebut yang akan saling berbagi ilmu tentang bahasa Indonesia dan bahasa Thailand.

f. Wisata di Thailand

Pada akhir kegiatan ini, kami beserta panitia mengunjungi berbagai tempat wisata yang ada di Thailand seperti, Grand Palace, Wat Arum, Wat Poo, MBK dan tentunya menuju pusat perbelanjaan oleh – oleh yang ada di Thailand. Satu hal yang sangat menarik di pusat perbelanjaan oleh – oleh di Thailand yaitu para pedagang mahir dalam berbahasa Indonesia. Para pedakan dengan lancar menawarkan barang dagangannya dengan menggunakan bahasa Indonesia. Tidak sampai disitu saja, para pedagang juga menerima pembayaran dalam bentuk mata uang Rupiah. Sungguh pengalaman yang sangat luar biasa.

Kemudia harapan dari panitia adalah “diharapkan kepada seluruh peserta IYCE, Thailand 2016 bahwa program ini nantinya bukan hanya sekedar menjadi kenangan belaka, namun pengalaman yang didapat dan ilmu yang didapatkan bisa di berikan kepada teman, keluarga ataupun komunitas didaerah masing – masing untuk diaplikasikan dalam menjaga serta melestarikan budaya Indonesia.”

Salam,
Indonesia.

Comments

Popular Posts