Metodologi dan Teori Max Weber tentang Etika Protestan dan Spirit Kapitalis



Oleh Krisnanda

1. Apa itu Etika Protestan (EP)?

Etika Protestan adalah sebuah konsep dan teori dalam teologi, sosiologi, ekonomi, dan sejarah yang mempersoalkan masalah manusia yang dibentuk oleh nilai-nilai budaya disekitarnya, khususnya nilai agama atau sebuah kekuatan belakang dalam sebuah aksi masal tak terencana dan tak terkoordinasi yang menuju ke pengembangan kapitalisme.

2. Apa saja bentuk EP?

Pengejaran rasional akan keuntungan ekonomi dan aktivitas duniawi yang telah diberikan arti rohani dan moral yang positif. Ini bukanlah tujuan dari ide-ide keagamaan, melainkan lebih merupakan sebuah produk sampingan – logika turunan dari doktrin-doktrin tersebut dan saran yang didasarkan pada pemikiran mereka yang secara langsung dan tidak langsung mendorong perencanaan dan penyangkalan-diri dalam pengejaran keuntungan ekonomi.

3. Mengapa EP muncul?

    Max Weber memandang bahwa untuk mencapai suatu kesuksesan dan kemakmuran dalam hidup seseorang harus menggunakan rasionya untuk mencapainya. Sesuai dengan etika protestan bahwa dalam bekerja seseorang haruslah bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam melakukanya untuk mencapai hasil yang maksimal dan sesuai dengan apa yang ia harapkan. Seseorang tidak bisa hanya mengandalkan kepasrahan yang di ajarkan dalam agama yang menyerahkan semua kepada takdir yang telah ditentukan oleh Tuhan. Secara rasional apabila kita terus-menerus mengandalkan apa yang telah ditakdirkan oleh agama yang kemudian hanya berpasrah maka kesuksesan akan sulit dicapai.

    Dengan paham Max Weber yang seperti ini dapat menimbulkan adanya konsep kapitalisme, yang mana konsep tersebut mengharuskan manusia untuk bekerja dan berbisnis dengan sekeras-kerasnya dengan apa yang ia miliki dan memanfaatkan hal-hal disekitarnya dengan seefisien mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Paham seperti ini juga dipandang lebih cenderung mementingkan diri sendiri daripada orang lain demi mengejar kesuksesan yang ia inginkan.

    Karena EP merupakan jenis pola motifasi yang dibutuhkan untuk membangun kapitalisme dari ajaran etika protestan yaitu kesetiaaan pada tugas-tugas pekerjaan, membatasi konsumsi, dorongan prestasi yang kuat, dan gaya hidup yang sangat rasional dan sistematis merupakan elemen-elemen yang terdapat baik dalam protestantisme maupun dalam kapitalisme.

4. Bagaimana penerapan EP? 

Setiap orang mempunyai suatu kewajiban untuk menganggap dirinya sebagai orang terpilih. Ia harus menghilangkan semua sifat keragu-raguan karena perasaan dosa. Bagi Calvin, adanya rasa kurang percaya kepada diri sendiri merupakan akibat dari keyakinan yang kurang sepenuhnya. Adanya sifat keragu-raguan terhadap kepastian pemilihan adalah bukti adanya keyakinan yang tidak sempurna.

Kegiatan duniawi yang sangat intens merupakan saran yang palin baik dan sesuai untuk mengembangkan dan mempertahankan pemilihan. Weber berpendapat bahwa karena kecenderunganya tersebut, maka dapatlah dimengerti mengapa orang-orang Calviinis dalam menghadapi panggilanya di dunia memperlihatkan sikap hidup yang optimis, positif, dan aktif.

5. Apa fungsi EP?

Etika Protestan memberi tekanan pada usaha menghindari kemalasan atau kenikmatan semaunya dan menekankan kerajinan dalam melaksanakan tugas dalam semua segi kehidupan, khususnya dalam pekerjaan dan kegiatan ekonomi pada umumnya. Sedangkan Kapitalisme modern menuntut untuk membatasi kosumsi supaya uang yang ada itu di investasi kembali dan untuk pertumbuhan modal, menuntut kesediaan untuk tunduk pada disiplin perencanaan yang sistematis untuk tujuan-tujuan dimasa mendatang, bekerja secara teratur dalam suatu pekerjaaan, dan sebagainya. 

Maka dapat disimpulkan bahwa etika protestan merangsang atau mendorong kapitalisme namun bukanlah ini merupakan satu-satunya faktor, walaupun ia memang mementingkan faktor tersebut namun faktor lain juga sangat penting termasuk didalamnya kondisi-kondisi materil dan kepentingan-kepentingan ekonomi. Dalam ajaran Calvanisme, mengenai etika protestan tidak cenderung berhubungan mengenai agam Protestan melainkan mengenai cara untuk menghindari kemalasan untuk mndapatkan tujuan hidupa khususnya dalam bidang ekonomi.

Sumber: Metodologi dan Teori Max Weber

Comments

Popular Posts