Metodologi dan teori Friedrich Nietzsche tentang Agama (Tuhan Telah Mati)

 


1. Apa itu Agama menurut Friedrich Nietzsche?

Neitzsche memandang agama khususnya Kristen sebagai lambang pemutarbalikan nilai-nilai. Sebab yang dipandang sebagai jiwa Kristiani ialah menolak segala yang alamiah sebagai hal yang tak layak, yang memusuhi segala yan nafsani. Menurutnya, pengertian Tuhan agama Kristen adalah pengertian yang paling rusak dari segala pengertian tentang Tuhan, sebab Tuhan dipandang sebagai Tuhan anak-anak, piatu dan janda-janda, Tuhan orang sakit. Tuhan dipandang sebagai roh, yang bertentangan dengan hidup ini.

2. Mengapa teori itu muncul?

Teori itu muncul karena mencoba pertanyaan bagaimana manusia seharusnya hidup sesudah ilusi tentang kebebasan yag hacur berantakan oleh mala petaka yang begitu banyak dalam sejarah dan melawan pandangan-pandangan yang menempatakan manusia pada tingkat impersonal atau abstrak. Nietzsche menganggap dirinya sebagai nabi baru dan beranggapan bahwa pemikirannya lahir terlalu awal, sehingga pemikiran-pemikirannya tidak dapat difahami generasi pada masa hidupnya. Kini banyak pemikir-pemikir Barat yang menyebutnya sebagai inspirator utama bagi gerakan yang disebut dengan post-modern.


3. Apa saja bentuknya?

Bentuk agama menurut Nietzsche adalah bahwa Tuhan telah mati dan segala dewata sudah mati, hanya manusia lah yang masih hidup. Nietzsche mengumumkan ini dalam tamsil tentang orang gila yang berlari ke pasar pada suatu pagi, meneriakan, “aku mencari Tuhan!” ketika seorang penonton dengan pongah bertanya ke mana menurutnya Tuhan pergi, apakah Dia melarikan diri atau mungkin pindah?, orang gila itu menatap tajam kearah mereka. “‘Kemana Tuhan pergi?’ dia bertanya.’aku ingin mengatakan kepada kalian, kita telah membunuhnya – aku dan kalian! Kita semua adalah pembunuhnya!”. Dengan matinya Tuhan, kini orang seolah merasa menghirup udara kosong dan seluruh cakrawala dihapuskan. Sehingga orang yang menganggap tuhan sudah mati, akan merasa hidupnya bebas tampa batas. Misalnya jika tidak ada polisi lalulintas, dia boleh atau sah untuk menerobos lampu merah, karena pandangan dia bahwa Tuhan sudah mati.

4. Apa fungsinya? 

Mengenai kamatian Tuhan benar-benar merupakan sebuah penolakan terhadap pandangan yang tunggal mengenai Tuhan. Meskipun penilaian Nietzsche tentang eksistensi terkadang lebih bersifat polemis berat sebelah dari pada analisis yang meyakinkan dan terdokumentasikan dengan jelas, analisis itu menimbulkan persoalan serius tentang kecukupan gambaran klasik. Tetapi Nietzsche tidak menunjukan bahwa setiap pandangan tentang Tuhan tidak sesuai dengan struktur fundamental dari eksistensi dan tidak dapat memberi makna dan harapan yang tidak bernada eskapisme. Maka, meskipun beberapa gambaran tentang Tuhan tidak lagi sepenuhnya dapat berjalan bagi kita, adalah tergesa-gesa untuk menerima pemakluman Nietzsche tentang kematian Tuhan sebagai sebuah pernyataan tentang fakta yang final.

Comments

Popular Posts