Metodologi dan Teori Bronislaw Malinowski tentang Magic, Science, and Religion

Oleh Krisnanda

Apa itu:

- Magic adalah 

> Bersifat individual.

> Keadaan di mana seseorang menggunakan sihir untuk memenuhi maksud – maksud tertentu seperti kematian seorang musuh, penyembuhan penyakit, tercapainya kemakmuran atau kemenangan suatu pertempuran.

> Berfungsi untuk mencapai hubungan dengan daya – daya alam yang pada hakikatnya bersifat manipulatif, yakni mau mengontrol daya – daya alam untuk kepentingan pribadi.

- Science adalah

> Ilmu pengetahuan.

> Suatu jenis pengetahuan yang menggunakan metode yang ketat dan bersifar empiris serta rasional.

- Religion adalah

> Bersifat sosial.

> Agama yang diungkapkan dalam mitos – mitos dan upacara – upacara yang mempunyai makna sosial dimana seluruh suku ambil bagian.

> Berfungsi untuk menjalin suatu hubungan komunal dengan makhluk – makhluk rohani (dewa – dewa) yang hanya dengan memohon (berdo`a), bukan memerintah.

Mengapa ada Magic, Science, and Religion? Ada 4 alasan yaitu:

1. Sebagian efek yang dimaksud oleh magic memang terjadi, meskipun demi alasan – alasan lain atau mungkin karena ada kesungguhan konkrit dalam pelaksanaan dan dalam obat – obat yang digunakan. 

2. Dalam kasus – kasus tertentu tipu muslihat mungkin digunakan oleh ahli magic untuk mengelabuhi orang – orang, meskipun pada umumnya ahli magic sungguh – sungguh percaya, sama seperti orang – orang lain.

3. Kasus – kasus positif lebih berarti dari pada yang negatif bahkan dalam pengalaman pribadi, kita sering mengabaikan hal – hal yang bertentangan dengan teori – teori yang kita percayai.

4. Ada kepercayaan tentang adanya magic balasan.

Bagaimana prakteknya: Praktek magis masih dianggap penting bagi masyarakat, terkhusus orang – orang yang tinggal di pedesaan untuk menyelesaikan masalah-masalah praktis dalam kehidupan sosial mereka. Magis adalah sebuah fenomena sosio-kultural yang memiliki akar yang cukup lama dan sudah berakar kuat dalam masyarakat. Contohnya debus yang ada di Banten sebagai bukti paling kongkrit dari tradisi magic.

Hubungannya bagaimana: 

Menurut Malinowski, Magic dan Religi, kedua-duanya termasuk dalam bidang sakral, kecuali cience. Menurut pemikiran Malinowski mungkin paling baik dapat diterangkan dengan istilah supernatural. Magic harus dibedakan dari religi, karena magic diarahkan pada tujuan-tujuan yang kongkret dan jelas  uraiannya.

> Sikap manusia: Agama memperlihatkan suatu pikiran yang tunduk, magic memperlihatkan sikap yang memaksa dan mementingkan diri sendiri. 

> Hubungan dengan masyarakat: Agama adalah soal kemasyarakatan, masjid. Sedangkan magic adalah persoalan individual yaitu peribadatan yang terorganisasi lawan pranktik – raktik individu.

> Sarana: Magic adalah suatu.

Comments

Popular Posts