Kumpulan Pertanyaan tentang Ekonomi Makro Islam
1.
Terangkan prinsip-prinsip dasar ekonomi islam dalam lingkup makro?
Jelaskanlah bentuk konkrit bagaimana peran ekonomi makro islam agar dapat
diterapkan pada negara indonesia?
Jawab:
- Prinsip – prinsip dasar ekonomi Islam dalam lingkup makro
a. Multitype
Ownership. Peranan positif negara, sebagai regulator mampu memastikan kegiatan
ekonomi berjalan dengan baik sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan
oleh orang lain.
b. Freedom to act. Batasan moral
atas kebebasan yang diwujudkan dengan aturan-aturan atau sistem hukum yang
dimiliki, sehingga setiap individu dalam melakukan aktivitasnya akan mampu
menciptakan kesejateraan holisitk dan seimbang sehingga dapat mewujudkan
masalahah bersama, kesetaraan kewajiban dan hak, usaha untuk selalu
bermusyawarah dan bekerja sama, sebab hal ini menjadi salah satu focus utama.
c. Sosial Justice.
(Keadilan
sosial), gabungan dari nilai khalifah dan nilai ma`ad melahirkan prinsip
keadilan sosial.
-
Bentuk konkrit bagaimana peran ekonomi makro islam agar dapat
diterapkan pada negara Indonesia.
Bentuk kongkritnya adalah memberikan kepastian hukum terhadap
pelaku – pelaku kriminal dalam ekonomi yang dapat merugikan semua pihak.
Meningkatkan tabungan dan investasi non riba sehingga masyarakat terbebas dari
larangan yang diharamkan. Mendisiplinkan pada pengeluaran zakat, agar diharap
dapat berbagi kekayaan dengan orang fakir miskin. Dll.
2.
Sebutkan beberapa teori ekonomi makro minimal 3 teori menurut
pandangan ekonom konvensional dan 3 teori menurut pandangan ekonom islam? Dan
jelaskan perbedaan antara ekonomi makro konvensional dan ekonomi makro islam?
Jawab:
-
Teori Ekonomi Makro Menurut Pandangan Ekonomi Konvensional
1.
Teori Konsumsi
Teori Keynes ( Keynesian Consumption
Model ). Hubungan Pendapatan Diposable dan Konsumsi Keynes menjelaskan bahwa
konsumsi saat ini (current consumption) sangat dipengaruhi oleh pendapatan
diposabel saat ini (current diposable income). Jika pendapatan disposabel
meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat. Hanya saja peningkatan konsumsi
tersebut tidak sebesar peningkatan pendapatan diposabel.
C =
Co + bYd
Ket : C = konsumsi
Co = konsumsi otonomus
b = marginal propensity to consume (MPC)
Yd = pendapatan diposable
0 < b < 1
Kecenderungan Mengonsumsi Marjinal
Kecenderungan
mengonsumsi marjinal (Marginal Propensity to Consume, disingkat MPC) adalah
konsep yang memberikan gambaran tentang berapa konsumsi akan bertambah bila
pendapatan disposabel bertambah satu unit.
0 < MPC < 1
Kecenderungan Mengonsumsi Rata-Rata
Kecenderungan
mengonsumsi rata-rata (Average Propensity to Consum, disingkat APC) adalah
rasio antara konsumsi total dengan pendapatan disposabel total.
Karena besarnya MPC < 1, maka APC < 1
Hubungan Konsumsi dan Tabungan
Pendapatan
disposabel yang diterima rumah tangga sebagian besar digunakan untuk konsumsi,
sedangkan sisanya ditabung. Kita juga dapat mengatakan setiap tambahan
penghasilan disposabel akan dialokasikan untuk menambah konsumsi dan tabungan.
Besarnya tambahan pendapatan disposabel yang menjadi tambahan tabungan disebut
kecenderungan menabung marginal (Marginal Propensity to Save/MPS). Sedangkan
rasio antara tingkat tabungan dengan pendapatan disposabel disebut
kecenderungan menabung rata-rata (Avarage Propensity to Save/APS)
Rumus :
Yd = C + S (saving)
MPS = 1 - MPC
APS = 1 – APC
2.
Teori Investasi
Joseph Allois Schumpeter Investasi, yang lazim disebut juga dengan
istilah penanaman modal atau pembentukan modal merupakan komponen kedua yang
menentukan tingkat pengeluaran agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat
diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanam-penanaman modal atau
perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan
untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian. Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian
tersebut menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang.
Adakalanya penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang-barang modal
yang lama yang telah haus dan perlu didepresiasikan.
Menurut Joseph Allois Schumpeter investasi otonom (autonomous
investment) dipengaruhi oleh perkembangan-perkembangan yang terjadi di dalam
jangka panjang seperti :
1.
Tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh.
2.
Tingkat bunga.
3.
Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan.
4.
Kemajuan teknologi.
5.
Tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya.
3.
Teori Inflasi.
Mishkin (2002) mendefinisikan inflasi sebagai kenaikan tingkat
harga yang kontinyu dan terus menerus, memepengaruhi individu-individu, bisnis,
dan pemerintah. Secara umum inflasi dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian.
Inflasi inti (Core Inflation) adalah inflasi barang atau jasa yang perkembangan
harganya dipengaruhi oleh perkembangan ekonomi secara umum (faktor-faktor
fundamental seperti ekspektasi inflasi, nilai tukar, dan keseimbangan
permintaan dan penawaran agregat) yang akan berdampak pada perubahan
harga-harga secara umum dan lebih bersifat permanen dan persistent. Inflasi
Administered (Administered Price) adalah inflasi barang atau jasa yang
perkembangan harganya secara umum diatur pemerintah. Inflasi bergejolak
(Volatile Goods Price) adalah inflasi barang atau jasa yang perkembangan
harganya sangat bergejolak, umumnya dipengaruhi oleh shocks yang bersifat
temporer seperti musim panen, gangguan alam, gangguan penyakit, dan gangguan
distribusi.
-
Perbedaan antara ekonomi makro konvensional dan ekonomi makro
Islam.
Ekonomi Makro
Konvensional: Ilmu ekonomi yang
mempelajari mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan. Dengan
demikian hubungan kausal yang dipelajari dalam ekonomi makro, pada intinya
adalah hubungan antarvariabel ekonomi agregatif (secara keseluruhan), seperti :
tingkat pendapatan nasional, tingkat kesempatan kerja, pengeluaran konsumsi
rumah tangga, saving (tabungan), investasi nasional, tingkat bunga, jumlah uang
yang beredar, neraca pembayaran, stok kapital nasional, utang pemerintah, dan
sebagainya.
Ekonomi Makro
Islam: Ilmu ekonomi yang mempelajari
mekanisme bekerjanya perekonomian secara keseluruhan . Cabang utama lain
dari ekonomi mengenai kepada isu isu yang bersifat makro atau lebih luas lagi,
termasuk di dalamnya agregat ekonomi, seperti tingkat dan laju pertumbuhan
produksi nasional, suku bunga, pengangguran dan inflasi. Yang memakai nilai
nilai islam yakni menghindari : kedzaliman, riba, maisir, tadlis dan lain
sebagainya.
3.
Menurut saudara apakah kesejahteraan indonesian bisa diwujudkan?
Bagaimana cara mewujudkan kesejahteraan tersebut? Jika saudara diamanahkan
menjadi Presiden RI kebijakan apa yang saudara ambil dalam mewujudkan
kesejahteraan sosial bagi masyarakat indonesia?
Jawab:
-
Bisa, kesejahteraan Indonesia bisa diwujudkan.
-
Caranya yaitu: Dengan cara menerapkan sistem ekonomi Islam, Ekonoi
Islam jika diterapkan maka ekonomi Indonesia akan baik seperti halnya di
malaysia yang telah terlihat ekonomi Islamnya banyak diminati masyarakat
Malaysia. Kita tahu bahwa tujuan dalam ekonomi Islam adalah falah (kesejahteraan).
Setidaknya jelas akan hal tersebut. Dalam teori ekonomi Islam ini telah jelas
berlandaskan Al Qur’an dan Hadits.
-
Jika saya diamanahkan menjadi Presiden RI, kebijakan yang akan saya
ambil untuk mewujudkan kesejahteraan sosial bagi masyarakat Indonesia yaitu:
1.
Memperbaiki SDM yang bermutu dengan benar – benar akan menjadi aset
bagi Indonesia untuk bisa bersaing dengan negara lain.
2.
Meningkatkan produktifitas.
3.
Mengubah sikap masyarakat untuk lebih mencintai produk dalam negri.
4.
Melecitkaan pertumbuhan ekonomi negara. Dll.
4.
Terangkan secara lengkap sejarah munculnya uang kertas? sebutkan
perbedaan tentang uang menurut pandangan Monetarists, Keynesians, Autria, dan
pandangan tokoh islam lainnya?
Sejarah lengkap munculnya uang kertas. Uang-uang kertas mengalir
dari ibu kota ke provinsi-provinsi, sementara emas dan perak mengalir ke arah
sebaliknya, menurut Weatherford (1997), keberadaan uang kertas di Cina pada
masa itu berfungsi sebagai bagian dari sistem upeti dan mengekang perdagangan
yang sehat.
Walaupun uang mempunyai arti penting dalam sejarah Cina, sitem uang
kertas dunia modern tidak berkembang di Cina ataupun di kawasan Laut Tengah,
tempat kelahiran Marcolo Polo atau Ibnu Battutah, melainkan di Eropa. Dalam
catatan sejarah Eropa, raja-raja kadangkala menggunakan uang kertas selama
peeriode krisis, terutama saat perang. Raja James I dari Aragon dikalakan
pernah menerbitkan uang kertas pada tahun 1250 tapi tidak ada peninggalannya.
Pada masa Gutenberg di abad pertengahan, teknologi percetakan atau
pembuatan kertas bermutu menyebar ke seluruh Eropa. Beberapa sarjana
berkeyakinan bahwa perkembangan produksi kertas di Eropa muncul sebagai dampak
tidak langsung dari wabah pes yang menyebar di Eropa pada masa itu dan
menewaskan sepertiga penduduk Eropa. Pakaian-pakaian bekas para korban wabah
pes menjadi bahan mentah murah bagi para pembuat kertas dan dengan demikian
mendorong penggunaan kertas dan memacu bisnis kertas, termasuk dalam pembuatan
uang kertas.
Ide dan teknologi uang kertas dari Cina memang telah terbangun
kokoh di Eropa, tetapi pemberlakuannya yang luar biasa sukses justru
berlangsung di seberang lautan, Amerika Uttara. J.K. Galbraith (1975) dalam
buku “Money: Whence it Came, Where it Went” mengatakan bahwa “jika
sejarah perbankan komersial adalah milik orang Italia dan bank sentral Inggris,
sejarah uang kertas yang diterbitkan pemerintah tentulah milik Amerika.” Pembentukan
Amerika Serikat membuka peluang terwujudnya berbagi gagasan tentang uang
kertas. Negara yang baru terbentuk pada tahun 1776 itu telah menyediakan tempat
bagi eksperimen modern pertama dengan uang berskala nasional.
Revolusi kemerdekaan AS dari Inggris cukup menonjol karena
merupakan perang pertama yang dibiayai dengan uang kertas, sekalipun nilainya
merosot cepat. Negara tersebut membutuhkan tentara untuk berperang melawan
inggris, tetapi Kongres tidak mempunyai uang untuk membiayanya. Akhirnya pada
tahun 1777 mereka menciptakan uang kertas dengan menerbitkan surat-surat kredit
yang diandaika didukung emas dan perak disertai hukuman berat bagi setiap
pengkhianat yang menolak menerimanya sebagai mata uang. Jumlah uang kertas yang
diterbitkan senilai $13 juta yang disebut Treasury notes, tetapi uang
tersebut dijuluki “Continental” oleh sebagian besar orang karena label Continental
Currency yang tertera pada permukaannya.
Kata Currency sendiri berasal dari bahasa latin, currere
yang artinya “berlari” atau “mengalir”. Kata ini merujuk pada kegiatan
percetakan uang dalam arus konstan dari pusat negara dan mengalir ke seluruh
wilayah. Uang Continental mula-mula setara nilainya dengan satu dolar
perak buatan Spanyol, tetapi tak lama kemudian orang mulai memperjualbelikan
dua continental untuk satu dolar perak. Ketika Kongres menerbitkan makin
banyak uang continental untuk membiayai perang yang berkepanjangan,
nilainya pun merosot secara proporsional hingga tak bernilai. Pada tahun 1780,
empat puluh uang continental untuk setiap satu dolar perak.
Semua eksperimen dengan uang kertas telah menimbulkan kejengkelan
dan ketidakpercayaan yang mendalam dari rakyat Amerika terhadap uang kertas.
Pengalaman tersebut dipandang sebagai kegagalan karena mereka kehilangan bagitu
banyak uang selama perang revolusi kemerdekaan sehingga Amerika serikat hampir
tidak mencetak uang kertas selama hampir separuh abad. Sampai Kongres mencetak
kembali uang kertas dengan dengan di back-up oleh emas dan perak yang
punaknya dicapai melalui perjanjian Bretton Woods pada tahun 1944. Tetapi,
semua itu kembali pudar ketika perjanjian tersebut dicabut pada tahun 1971 yang
membuat semua uang kertas tidak lagi didukung oleh cadangaan emas (fiat money)
sampai sekarang.
-
Perbedaan uang menurut pandangan Monetarists: Aliran
Monetarist berpendapat bahwa perubahan Money supply tidak hanya
mempengaruhi tingkat harga, tetapi lebih luas lagi, bahwa dalam jangka pendek Money
supply juga merupakan determinan penting yang dapat mempengaruhi aktivitas
perekonomian.
-
Perbedaan uang menurut pandangan Keynesians: Aliran
Keynesians berpendapat bahwa Money supply mempengaruhi GNP melalui jalur
tidak langsung dan tidak meyakinkan, karena
anggapan bahwa velocity tidak stabil baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
-
Perbedaan uang menurut pandangan Autria: menyalahkan
menggunakan fiat money (pemerintah akan bebas mencetak uang tanpa
mempertimbangkan kebutuhan dari transaksi disektor rill)sebagai penyebab utama
terjadinya berbagai krisistersebut. Mereka mengusulkan diterapkannya 100% reserve
gold standard.
-
Perbedaan uang menurut pandangan tokoh Islam lain:
Al-Ghazali: Uang adalah
barang atau benda yang berfungsi sebagai sarana untuk mendapatkan barang lain.
Ibnu Kaldun: Uang tidak
selalu identik dengan kesejahteraan tetapi hanya alat dimana kesejahteraan akan
diraih.
5.
Apakah yang dimaksud dengan nilai tukar uang? Sebutkan
faktor-faktor penyebab lemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap mata uang
asing? Bagaimana kebijakan yang diambil pemerintah dalam memperkuat nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing? Bagaimana bentuk penerapan ekonomi makro islam
dalam negara kesatuan indonesia dalam bidang nilai tukar uang?
Jawab:
-
Yang dimaksud dengan nilai tukar uang adalah:
Menurut Musdholifah & Tony (2007), nilai tukar atau kurs adalah
perbandingan antara harga mata uang suatu negara dengan mata uang negara lain.
Misal kurs rupiah terhadap dollar Amerika menunjukkan berapa rupiah yang
diperlukan untuk ditukarkan dengan satu dollar Amerika.
Dan menurut
Triyono (2008), kurs (exchange rate) adalah pertukaran
antara dua mata uang yang berbeda, yaitu merupakan perbandingan nilai atau
harga antara kedua mata uang tersebut.
Sehingga dapat
kita simpulkan bahwa yang dimaksud dengan “Exchange rates/kurs mata uang adalah
catatan harga pasar dari mata uang asing dalam harga mata uang domestik atau
Resiprokalnya (sebaliknya) yaitu harga mata uang domestik dalam mata uang
asing.[1]
-
Faktor-faktor penyebab lemahnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap
mata uang asing adalah dibagi menjadi 2 macam yaitu:[2]
-
Natural Exchange Rate Fluctuation
a.
Fluktuasi nilai tukar uang akibat dari perubahan-perubahan yang
terjadi pada Permintaan Agregatif (AD).
b.
Fluktuasi nilai tukar uang akibat perubahan-perubahan yang terjadi
pada Penawaran Agregatif (AS)
-
Human Error Exchange RateFluctuation
a.
Corruption dan Bad Administration:
b.
Excessive Tax: Pajak penjualan yang sangat tinggi yang dikenakan pada barang dan
jasa akan meningkatkan harga jual dari barang dan jasa tersebut.
c.
Excessive Seignorage.
d.
Bank Sentral Asing yang mengurangi jumlah uang beredar oleh
manipulasi yang dilakukan pihak-pihak tertentu.
-
Kebijakan yang diambil pemerintah dalam memperkuat nilai tukar
rupiah terhadap mata uang asing adalah:
a.
UU No 7/2011 menetapkan, setiap transaksi harus
dilakukan dengan mata uang rupiah.
b.
Memaksimalkan investasi,saham atau obligasi yang dapat memperkuat
simpanan nilai rupiah di indonesia.
c.
Memaksimalkan produktifitas negara.
d.
Menghindari segala hal yang menyebabkan inflasi.
e.
Menjadikan tempat-tempat wisata di Indonesia sebagai alternatif
pengganti wisata luar negeri agar cadangan uang rupiah tidak mengalir ke negara
lain.
f.
Bank Indonesia menjaga kestabilan peredaran uang karena semakin
banyak uang yang beredar maka nilai rupiah akan melemah.
Comments
Post a Comment
Thank You